Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggakan Rumah Susun di DKI Jakarta Mencapai Rp 35 Miliiar

Kompas.com - 13/03/2018, 07:28 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta mencatat tunggakan pembayaran rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mencapai Rp 35.925.798.164.

Kepala Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat Surahman mengatakan bahwa data tersebut didapat dari 24 rusun di ibu kota dengan batas pembayaran hingga Januari 2018.

"Tunggakan enggak kelar-kelar. Sampai saat ini semakin meningkat. Tunggakan itu dinamis. Kalau dia bayar tanggal di atas 20 mereka otomatis nunggak dan timbul denda," kata Surahman di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (12/3/2018).

Tiga dari 24 peringkat teratas sebagai rusun dengan tunggakan terbesar dipegang oleh Rusun Marunda, Rusun Pinus Elok, dan Rusun Pulp Gebang.

Tercatat 2.096 unit di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarra Utara, menunggak hingga mencapai Rp 10.536.713.760 sebagai urutan pertama. Hunian tersebut terdiri dari 2.880 unit dan terisi 2.604 unit.

Baca juga : Atasi Tunggakan Rusun, Kadis Perumahan DKI Usul Dilakukan Pemutihan

Pada urutan kedua yaitu Rusun Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Tercatat tunggakan mencapai Rp 5.437.845.425 dengan penguni yang menunggak 578 dari 800 unit.

Ketiga diisi oleh Rusun Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur dengan biaya tunggakan mencapai Rp 4.273.274.403. Sebanyak 654 dari 720 unit belum membayar uang sewanya.

"Ini jelas merugi tapi ini pelayanan pemerintah untuk rakyat dan sudah ada aturannya," katanya.

Surahman mengatakan bahwa sebagian warga yang menunggak mendapat bantuan pembayaran dari Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) DKI Jakarta dengan syarat tertentu.

"Kalau untuk yang benar-benar tidak mampu kita ada bantuan seluruh dari Bazis. Udah ada yang dibantu tapi bener-bener yang tidak mampu kayak kaum duafa," kata Surahman.

Baca juga : Pemutihan Tunggakan Sewa Rusun DKI yang Masih Terganjal Regulasi

Tak hanya mendapat bantuan pembayaran tersebut, pihaknya juga tengah melakukan upaya untuk meringankan para penguni rusun.

"Bahkan kayak lansia atau veteran kita lagi usahakan dalam Pergub (Peraturan Gubernur) untuk membantu juga, sekaligus yang disabilitas," tambah Surahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com