Namun, Hatmo tak patah arang. Pada 2017, dia mengumpulkan warga yang tertarik mengikuti program tersebut dan mulai membentuk kelompok tani.
Bibit tanaman serta cara bertani masih dibantu oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP). Kelompok tani yang terbentuk kemudian berusaha mengirimkan proposal bantuan kepada Bank Indonesia (BI).
BI merespons dengan memberikan bantuan berupa bibit yang jumlahnya cukup banyak. Melihat hasilnya yang lumayan memuaskan, warga yang sebelumnya tidak peduli berangsur-ansur tertarik mengikuti kegiatan tersebut.
Kini, hampir di setiap rumah di Kelurahan Cempaka Putih Timur, khususnya di RW 003 dan 008, warganya menanam pohon dan bunga menggunakan pot.
"Awalnya sulit, kami beritahukan ini buat warga juga, akhirnya kami enggak mungkin ajak semua, kami ajak yang mau dulu, deh. Maka kami buat dua kelompok tani."
"Nah, begitu sudah lihat (hasilnya), warga akhirnya tertular. 'Oh ternyata bukan diucapkan saja' kata warga. Bahkan sudah kami tingkatkan dengan beternak lele di bawah tanaman hidroponik," ujar Hatmo.