JAKARTA, KOMPAS.com - Program pasar pangan murah yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disambut baik warga rumah susun. Namun mereka berharap, pasar murah itu bisa lebih sering diadakan.
Sejumlah warga Rusun Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang ditemui Kompas.com pada Jumat (16/3/2018) menyatakan terbantu dengan program tersebut.
Rohimah, ibu tiga anak, misalnya menyatakan sering berbelanja di pasar pangan murah. Namun, ia mengeluhkan stok pangan yang dibelinya cepat habis.
"Pengen-nya sih dalam satu bulan dua kali, jadi kalau kami sudah habis bisa nyambung lagi. Sekarang kita kalo pakai beras cuma cukup seminggu, kadang mesti beli lagi di tempat lain," kata Rohimah.
Ia mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan program pasar pangan murah. Sebab, dirinya bisa memperoleh bahan-bahan pangan dengan harga miring.
Baca juga : Masalah Pangan Murah yang Berujung Pengunduran Diri Dirut Dharma Jaya
"Membantu ekonomilah, lumayan kan diskonnya sampai 50 persen. Daging aja kan cuma Rp 35 ribu, ayam Rp 8 ribu, beras Rp 30 ribu, kalau beli di luar kan Rp 80-90 ribu," kata dia.
Pendapat serupa dikemukakan Ali, warga lainnya. Menurut Ali, sulit apabila kebutuhan pangan sehari-hari hanya bergantung pada pasar pangan murah.
"Gak bisa kalau kehidupan sehari-hari. Pasar murah kan per bulan, hidup kita kan per detik. Jatahnya gak mencukupi untuk hidup sebulan," katanya.
Sri, seorang warga yang lain, punya keluhan berbeda. Ia menganggap lokasi penjualan pangan murah terlalu jauh dari tempat tinggalnya di Rusun Jatinegara Barat.
"Biasanya kan dijual di Kantor Lurah itu kan jauh ya, enak sih kalau penjualannya ada di rusun. Dulu pernah ada tapi cuma sekali aja," kata Sri.
Program pangan murah yang digelar Pemprov DKI Jakarta sudah digelar beberapa tahun terakhir. Ada beberapa komoditas pangan yang dapat dibeli warga dengan harga murah setiap bulan.
Baca juga : Sejak Subuh, Warga Serbu RPTRA Amanah agar Dapat Pangan Murah
Beras kualitas premium kemasan 5 kg dijual Rp 30.000, daging sapi Rp 35.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, ikan kembung Rp 13.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per tray, serta susu UHT merk Diamond Rp 30.000 per karton.
Komoditas-komoditas itu bisa dibeli maksimal sebulan sekali bagi masing-masing pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pekerja Harian Lepas (PHL), Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP), penghuni rumah susun, lansia, penyandang disabilitas, serta buruh berpenghasilan UMP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.