Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul, Petugas Pembersih Lautan Sampah yang Tanamkan Budaya Bersih ke Anak-anaknya

Kompas.com - 18/03/2018, 16:47 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Mubarok (40) terlihat sigap menjejakkan langkahnya di antara lautan sampah yang menumpuk di Muara Angke, Jakarta Utara.

Anggota Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu itu tidak takut dirinya akan terjerembab ke dalam air laut yang berada di bawah tumpukan sampah tersebut.

"Sudah terbiasa, namanya juga kewajiban pekerja sisi pantai. Asal hati-hati," ujar Abdul saat ditemui di Ecomarine, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (18/3/2018). 

Baca juga: Pembersihan Lautan Sampah di Muara Angke Butuh Waktu Seminggu

Bekerja membersihkan sampah membuatnya terbiasa terkena benda tajam, seperti paku atau kaca.

Hanya satu yang membuatnya takut saat membersihkan sampah di pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu adalah ketika bertemu binatang menggigit.  

Anggota yang bergabung dalam Pasukan Pesisir sejak 2014 ini menilai tumpukan sampah di Muara Angke tidak mengejutkan, sebab sampah berasal dari pasang air laut.

Baca juga: Anies Minta Jaring Penyaring Sampah ke Menteri Susi

Dia mengatakan, sampah-sampah ini mudah dibersihkan dengan bantuan alat berat. 

Sayangnya, alat berat sulit masuk ke lokasi dan membuat petugas membersihkan sampah dengan tangan kosong.

Hidup dari sampah

Abdul ternyata bukan orang baru di urusan sampah.

Keluarganya juga bekerja mengelola sampah Jakarta sejak lama. 

"Saya sudah ikut Bapak bekerja urus sampah di darat sejak 1994. Saat ini, selain saya, ada kakak, keponakan, dan adik ipar yang ikut mengurus sampah di Jakarta," ucap Abdul.

Baca juga: 400 Petugas Dikerahkan untuk Bersihkan Lautan Sampah di Muara Angke

Bergelut dengan sampah bukan berarti terbebas dari ancaman penyakit.

Pernah suatu ketika dirinya batuk darah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Mungkin karena banyak kerja di sampah terus berdarah. Untung untuk perawatan saya diperhatikan kantor," ujarnya. 

Baca juga: Hutan Mangrove Ecomarine, Berdiri di Bekas Lahan Penuh Sampah di Muara Angke

Abdul (40), petugas kebersihan dinas Lingkungan Hidup Kepulauan seribu bercerita tentang sampah, Minggu (18/3/2018)Kompas.com/Setyo Adi Abdul (40), petugas kebersihan dinas Lingkungan Hidup Kepulauan seribu bercerita tentang sampah, Minggu (18/3/2018)
Saat ini, dirinya tengah menanti kedatangan anak ketiga.

Dua anaknya, yang pertama kelas 5 SD dan yang kedua kelas 4 SD diajarkan sadar membuang sampah yang benar.

"Saya ingatkan ke mereka, bapaknya kerja di mana. Lama-lama mereka paham sampai suatu ketika mereka membawa bekas plastik nasi ke rumah. Alasannya, di jalan tidak ada tempat sampah," kata Abdul tersenyum menunjukkan kebanggannya. 

Baca juga: Penanganan Lautan Sampah di Muara Angke Terkendala Cuaca

Di sisi lain, ia juga berharap warga Jakarta sadar menjaga lingkungannya, terutama tidak membuang sampah sembarangan ke kali atau laut.

"Pikirkanlah orang-orang seperti kami. Sampah dibuang sembarangan akan berakhir di laut," ujarnya. 

Abdul bersama petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu membersihkan tumpukan sampah di Muara Angke yang beberapa hari ini viral di media sosial.

Mereka sudah membersihkan sampah sejak Sabtu (17/3/2018) dan sudah mengumpulkan 3 ton sampah pada Minggu pagi ini.

Kompas TV Berikut liputan Jurnalis KompasTV Maria Anneke dan juru kamera Subandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com