Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Pejabat DKI, Sandiaga Blak-blakan soal Rencana Reshuffle Bulan April

Kompas.com - 21/03/2018, 15:52 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perombakan pejabat DKI Jakarta menjadi salah satu topik yang dibahas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di hadapan pejabat DKI. Sandiaga membahas itu saat menutup kegiatan diklat yang diikuti pejabat eselon II di Ciawi, Bogor, Rabu (21/3/2018).

Sandiaga berbicara blak-blakan mengenai rencana reshuffle pejabat yang baru bisa dilakukannya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bulan depan.

"Jangan pernah khawatir dengan posisi, jangan pernah khawatir bagaimana, apakah harus melobi, apakah harus lebih dekat," ujar Sandiaga kepada mereka.

Para pejabat eselon II mendengarkan Sandiaga dengan seksama. Sandiaga meminta para pejabat eselon II tidak resah dengan posisi mereka masing-masing. Sandiaga mengatakan hasil diklat ini akan menjadi salah satu masukan untuk Anies-Sandiaga dalam menentukan pejabat.

Baca juga : Sandiaga Terharu Saat Resmikan Gerai OK OCE Pertama di Jakarta

Sandiaga memastikan, proses penentuan pejabatnya akan dilakukan secara transparan. Dia mengingatkan, pada dasarnya jabatan adalah sebuah amanah yang sudah ditentukan Allah.

"Tidak usah terlalu was-was, tidak usah terlalu worry terhadap proses yang akan terjadi. Sesuai ketentuan kami hanya boleh review setelah 6 bulan," ujar Sandiaga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama pejabat eselon II yang selesai mengikuti diklat di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian, Jalan Raya Puncak, Bogor, Rabu (21/3/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama pejabat eselon II yang selesai mengikuti diklat di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian, Jalan Raya Puncak, Bogor, Rabu (21/3/2018).

Sandiaga mengatakan pejabat akan dipilih berdasarkan kinerja dan kemampuan leadership mereka. Semuanya berbasis profesionalisme.

"Tidak ada like and dislike, tidak ada yang ujug-ujug, semuanya assessment," kata dia.

Sandiaga mengatakan dia belum terlalu banyak membahas ini. Hal ini baru bisa serius dibicarakan pada pertengahan April, saat pemerintahannya tepat lewat 6 bulan. Diklat tersebut diikuti seluruh pejabat eselon II dalam dua tahap.

Baca juga : Ditanya soal Perombakan Kepala Dinas, Anies Bilang Tunggu Sampai April

Misalnya seperti Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Agustino Darmawan, dan Kepala Satpol PP Yani Wahyu.

Ada juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Tuti Kusumawati, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Michael Rolandi, dan Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah Edi Sumantri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com