Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Dibantu Anies, Korban Kebakaran Taman Kota Ini Banjir Tawaran Kerja

Kompas.com - 06/04/2018, 06:03 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hartono, bapak dua anak korban kebakaran di Jalan Perumahan Taman Kota, RT 16 RW 05, Kembangan Utara, Kembangan Jakarta Barat mendapat bantuan pekerjaan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia kini bekerja memoles marmer di rumah dinas Anies yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat.

Bantuan tersebut diberikan usai Anies mengunjungi lokasi kebakaran pada 30 Maret lalu. Sunarsip, istri Hartono yang menghampiri gubernur agar suaminya diberikan pekerjaan.

Permintaan disambut cepat oleh staf Anies dan Hartono sudah bisa bekerja sejak Rabu kemarin. Kisah mereka diceritakan Anies melalui media sosialnya. Hal ini rupanya memberikan keuntungan bagi Hartono, yaitu banjir tawaran kerja.

"Semalam yang nawarin udah tiga orang. Ada yang nawarin saya dari jauh. Ada yang ngasih tawaran di apartemen Depok dan Tegal. Tapi di Tegal jauh dan kondisi saya sekarang belum memungkinkan," kata Hartono kepada Kompas.com pada Kamis (5/4/2018) di rumah kontrakannya.

Ia bercerita, setelah kisahnya banyal diketahui publik, staf Anies meminta izin agar nomor teleponnya bisa dicantumkan di media sosial milik gubernur.

Baca juga : Pak Anies Saya Mau Suami Saya Dibantu, kalau Bisa Dikasih Kerjaan

Hartono dan keluarganya. Mereka menjadi korban kebakaran di Taman Kota, Jakarta Barat pada 29 Maret 2018. Hartono kini mendapat pekerjaan sebagai tukang poles marmer di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.RIMA WAHYUNINGRUM Hartono dan keluarganya. Mereka menjadi korban kebakaran di Taman Kota, Jakarta Barat pada 29 Maret 2018. Hartono kini mendapat pekerjaan sebagai tukang poles marmer di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Tawaran tak hanya sebagai tukang poles marmer, seperti pekerjaan utamanya. Pekerjaan sebagai tukang kebun pun datang padanya, tapi ditolak karena bukan bidang yang dikuasainya. 

Di rumah dinas gubernur, rencananya ia bekerja selama satu bulan lebih untuk bisa memoles marmer seluas 750 meter persegi.

"Rumah dinas itu rumah lama memang perlu dipoles, pas saya datang," katanya.

Untuk memoles rumah dinas gubernur, Hartono membawa timnya. Ia berharap, uang hasil kerjanya ini bisa ditabung untuk kembali membangun rumah yang habis terbakar.

"Itu juga buat beli obat-obatan (poles), tiga hari bisa Rp 300 ribu. Belum bayar orang per hari, kan enggak sendirian, standarnya ini dikerjakan 6 orang. Sewa alat polesnya juga, punya saya kan kebakar. Bersihnya paling Rp 30 juta," kata Hartono. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com