Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendemo Padati Kawasan Gambir, Lalu Lintas Menuju Medan Merdeka Timur Dialihkan

Kompas.com - 06/04/2018, 15:23 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang hendak melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, tiba pukul 13.30.

Para peserta datang dengan berjalan kaki dari Masjid Istiqlal menuju kantor Bareskrim Polri di gedung KKP, Gambir.

Kedatangan peserta aksi ini membuat arus lalu lintas menuju Jalan Medan Merdeka Timur dialihkan.

Lalu lintas dari Tugu Tani dibelokkan ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Pendemo Sukmawati Berdatangan, Lalu Lintas di Gambir Padat

Arus dari Masjid Istiqlal menuju Tugu Tani dibelokkan ke arah Jalan Medan Merdeka Utara.

Para peserta menyampaikan pendapat mereka agar Sukmawati Soekarnoputri segera diproses hukum terkait puisinya.

Peserta aksi mengumandangkan adzan sebagai bentuk protes kepada puisi Sukmawati Soekarnoputri yang dianggap penodaan agama

Baca juga: 6.500 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Demo Sukmawati Siang Ini

"Sebelum kita memulai aksi, baiknya kita dengarkan dulu lantunan adzan yang kemarin dikatakan tidak indah di puisi itu," ucap orator aksi melalui pengeras suara, Jumat (6/4/2018).

Ratusan peserta aksi demo mengikuti lantunan adzan. Setelah adzan, para peserta aksi menyerukan takbir.

"Bagus tidak suara adzannya? Bagus! Dimaafkan tidak? Tidak!" seru peserta aksi menjawab pertanyaan orator.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Pelapor Ditanya Bagian Puisi Sukmawati yang Dianggap Menista Agama

Ratusan massa masih berkumpul di depan gedung KKP yang menjadi kantor sementara Bareskrim Polri.

Sebanyak 6.500 personel gabungan TNI/Polri mengamankan jalannya aksi. 

Sukmawati dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri atas tuduhan penistaan agama. Di Polda Metro Jaya, laporan itu dilakukan dua pihak sekaligus, yakni seorang pengacara bernama Denny AK dan Ketua DPP Partai Hanura Amron Asyhari.

Kompas TV Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga angkat bicara soal puisi Sukmawati Soekarnoputri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com