Kapolri mengumumkan ditemukannya saksi kunci terkait kasus ini. Menurut dia, saksi kunci tersebut melihat langsung peristiwa penyiraman di depan masjid dekat rumah Novel. Saksi juga disebut mengetahui tipologi pelaku, seperti postur tubuh dan ciri fisik lainnya.
"Selama ini kami punya saksi yang melihat orangnya sebelum kejadian. Jadi, bisa pelakunya, bisa bukan," ujar Tito di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/6/2017).
Namun, berbulan-bulan setelah pengumuman tersebut, pelaku penyerangan Novel belum juga terungkap. Hingga saat ini, polisi menyebut telah memeriksa 66 saksi.
Polisi juga memeriksa empat orang yang diduga terlibat dalam penyiram tersebut. Namun, belakangan keempat orang tersebut dilepas.
Alasannya, berdasarkan keterangan para saksi, keempatnya memiliki ciri-ciri berbeda dengan pelaku dari rekaman kamera pemantau (CCTV).
Baca juga : Jokowi Sudah Bertemu Kapolri, Tanya Kelanjutan Kasus Novel
24 November 2017
Polisi merilis sketsa wajah terduga pelaku. Sketsa tersebut dirilis Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz dalam jumpa pers di gedung KPK.
Sketsa itu dibuat berdasarkan keterangan seorang saksi kunci yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Baca juga : Terkait Tim Pemantau Kasus Novel, Polri Minta Jangan Sentuh Teknis Penyidikan
Diduga, orang itu merupakan pengendara sepeda motor yang membonceng pelaku penyerangan terhadap Novel.
Berdasarkan sketsa wajah tersebut, polisi meminta partisipasi masyarakat untuk melapor jika mengenali wajah tersebut dengan menghubungi nomor hotline 081398844474. Namun, hingga kini hasilnya nihil.
22 Februari 2018
Novel kembali ke Tanah Air setelah 10 bulan menjalani pengobatan di Singapura. Namun, kasus penyerangan yang membuat mata kirinya menjadi buta itu belum terungkap.
Penyidik dari Polda Metro Jaya telah mengunjungi kediaman Novel untuk menanyakan kesiapannya kembali menjalani pemetiksaan. Pasalnya berkas pemeriksaan Novel di Singapura dinilai belum lengkap.
Baca juga : Tim Pemantauan Kasus Novel Diharapkan Bisa Dorong Pembentukan TGPF
Ada berbagai pertanyaan yang masih akan ditanyakan oleh penyidik termasuk keterlibatan Jenderal aktif yang sempat disebut Novel di berbagai media.
Namun saat itu Novel meminta waktu hingga kondisi kesehatannya benar-benar pulih. Ia berjanji akan memberikan informasi kepada polisi jika dirinya telah siap.