Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI: Lalu Lintas di Matraman Membaik

Kompas.com - 11/04/2018, 21:31 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah melaporkan, lalu lintas di sekitar underpass atau terowongan Matraman, Selasa (11/4/2018), lebih baik dibanding hari perdana pengoperasiannya pada Senin kemarin.

"Peningkatan kinerja lalu lintas di kawasan simpang Matraman, simpang Tambak, dan simpang Megaria cenderung membaik karena masyarakat sudah mengetahui pola pergerakan di kawasan tersebut," kata Andri dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Baca juga : Kadishub DKI Ingin Rambu di Underpass Matraman Ditambah

Andri menjelaskan, titik kemacetan di Jalan Proklamari dari simpang Tambak menuju Jalan Penataran sudah tak semacet kemarin lantaran tak ada lagi kendaraan yang memotong movable concrete barrier (MCB) atau pembatas beton atau berhenti untuk bertanya kepada petugas. Begitu pula di titik kemacetan simpang Tambak.

"Panjang antrean dari Jalan Tambak yang mengarah ke simpang Tambak juga terjadi penurunan yang sangat signifikan karena sudah dibolehkan pergerakan belok kanan ke arah timur," ujar Andri.

Andri klaim, saat jam puncak arus lalu lintas (06.00-08.00) panjang antrean kendaraan dari arah Jatinegara dan dari arah Salemba jauh lebih rendah dibandingkan hari pertama uji coba. Begitu pula dari arah Pramuka.

"Panjang antrian kendaraan dari arah Jalan Pramuka menuju simpang Tambak saat jam puncak (06.00-08.00) juga terjadi penurunan yang sangat signifikan. Antrean hanya mencapai flyover Pramuka," kata Andri.

Baca juga : Kemacetan Panjang seperti Kemarin Tak Lagi Terjadi di Matraman-Simpang Tambak Hari Ini

Dishub DKI Jakarta sebelumnya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas menyusul dioperasikannya underpass Matraman, Selasa kemarin. Rekayasa antara lain dilakukan di simpang Tambak dan Megaria. Kendaraan menuju Jalan Proklamasi yang tadinya satu arah, diberlakukan menjadi dua arah.

Rekayasa itu menyebabkan kemacetan panjang. Banyak warga mengeluh telat datang ke kantor karena terjebak kemacetan parah di lokasi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com