Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir GrabCar yang Sekap Penumpangnya Juga Berupaya Lakukan Pemerkosaan

Kompas.com - 26/04/2018, 13:14 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap sopir GrabCar berinisial LI (27) yang melakukan penyekapan dan perampokan terhadap warga Tambora, Jakarta Barat, SS (24).

Polisi mengatakan, pelaku bersama dua temannya, SN (23) dan AP (23), juga berusaha memerkosa korban.

"Selain perampokan, pelaku juga melakukan percobaan pemerkosaan. Memang tidak jadi karena kebetulan korban sedang halangan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (26/4/2018).

Baca juga: Sopir GrabCar di Tambora Bawa 2 Rekan untuk Sekap Korban dari Jok Belakang

Hengki menjelaskan, kejahatan tersebut dilakukan saat perjalanan dari rumah korban di Duri Selatan 6, kompleks Setia Masa, Tambora, Jakarta Barat, pukul 06.00 pada Senin (23/4/2018).

Korban memesan GrabCar dengan tujuan tempat kerjanya yang berada di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Satu orang sebagai driver dan dua orang sudah siap membawa jaket. Saat penumpang di dalam mobil di perjalanan, mobil berjalan tiba-tiba dua orang muncul dan langsung menyekap korban dengan jaket. Sudah mulai dilucuti perhiasan dan HPnya," kata Hengki.

Setelah itu, korban dibawa ke mesin ATM terdekat untuk mengambil uang miliknya yang berisi Rp 400.000 dan uang tunai dalam dompet berjumlah Rp 30.000.

Baca juga: Penyekapan dan Perampokan yang Menimpa Penumpang GrabCar...

Dua pelaku, yakni SN dan AP, ditangkap pada Rabu (25/4/2018) di Penjaringan, Jakarta Utara pukul 22.00. Sementara pelaku LI ditembak mati karena melakukan perlawanan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (26/4/2018) pukul 05.00.

Dari kejadian ini, Hengki berharap agar tidak ada lagi kejadian serupa di wilayah Jakarta Barat yang melibatkan ojek atau taksi online baik penumpang dan pengemudinya.

"Mudah-mudahan bisa memberikan efek jera. Jangan coba-coba lagi melakukan tindakan seperti ini karena sekarang udah umum. Masyarakat percaya dengan taksi online ini," tambah Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com