Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Inisiator CFD Saksikan Debat Satpol PP dengan Pria Berkaus #2019GantiPresiden ...

Kompas.com - 06/05/2018, 10:04 WIB
Sherly Puspita,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda di acara Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu (6/5/2018) pagi.

Di sisi selatan kawasan Monas, tepatnya di samping Patung Kuda sejumlah relawan mengikuti Deklarasi #2019GantiPresiden yang dikoordinir oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Sekitar dua puluh meter di depan lokasi diselenggarakannya deklarasi tersebut merupakan pintu masuk kawasan CFD Thamrin. Sebuah banner berisi larangan berkegiatan partai di kawasa CFD terpampang di lokasi tersebut.

Sejumlah srikandi Satpol PP berjaga di pintu masuk kawasan CFD dan membagikan kaus berwarna putih polos untuk warga berkaus #2019GantiPresiden dan kaus bernuansa politis lainnya tak merangsek masuk area CFD.

Baca juga : Bawaslu Tegaskan Intimidasi di CFD Bukan Pidana Pemilu, Melainkan Wewenang Polri

Sekitar pukul 09.15 WIB seorang pria berkaus #2019GantiPresiden mendekati pintu masuk CFD dan mencoba memasuki kawasan itu. Petugas menghampirinya dan melarangnya masuk tanpa mengganti kaus tersebut dengan kaus putih yang telah disiapkan.

"Pak, Anda harus mengganti kaus Anda dengan kaus putih ini," ujar petugas.

Namun pria tersebut justru menolak dan terlibat konflik dengan petugas Satpol PP.

"Saya tidak bilang Anda harus memilih Jokowi atau Prabowo. Saya hanya berkaus #2019GantiPresiden, saya tidak berpolitik di sini," papar pria itu.

Baca juga : PKS Sebut Relawan Bakal Deklarasi #2019GantiPresiden Dekat Lokasi CFD

Tak jauh dari lokasi konflik tersebut terlihat inisiator CFD Alfred Sitorus tengah mengamati debat sengit antara pria paruh baya dan sejumlah petugas Satpol PP itu.

Saat ditemui, Alfred mengaku prihatin dengan pergeseran situasi CFD jika dibandingkan dengan saat awal dicetuskan.

"Kan ide awalnya penggunaan CFD itu hanya untuk kegiatan budaya dan seni, lingkungan hidup, dan olahraga. Tapi sekarang sudah sangat bergeser," ujarnya ketika ditemui, Minggu.

Ia berharap CFD dikembalikan seperti fungsi awalnya. Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan Pemprov DKI terkait hal ini.

"Oleh sebab itu kalau kita lihat tadi petugas Satpol PP mencoba memberikan imbauan kepada warga. Saya harap warga mengerti," kata dia.

Kompas TV Polisi akan melakukan tindakan tegas berupa pembubaran. Sementara, Dinas Perhubungan akan memasang spanduk larangan kegiatan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com