Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aturan Berseragam Polwan, dari Pakaian Umum, Berjilbab, hingga Hamil

Kompas.com - 22/05/2018, 11:52 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wanita umumnya mempunyai selera berpakaian yang beragam. Mulai dari cara memadupadankan warna pakaian, ukuran pakaian, hingga penambahan aksesoris, yang dipercaya dapat mempercantik penampilan.

Namun, untuk wanita yang berprofesi sebagai polisi wanita (polwan), mereka tidak bisa semaunya memadupadankan pakaian dinas hariannya (PDH) saat bertugas. Setiap polwan tentu punya selera berbusana masing-masing. 

Kasubbagdaya Polwan Baggasus Biro Binkar Mabes Polri Naning Setyo Budiarti mengatakan, ada aturan-aturan yang mengikat mengenai cara berpakaian polwan selama menjalankan tugasnya.

Baca juga: Polwan Tak Boleh Sembarangan Berdandan, Begini Ketentuannya

Berikut ini sejumlah aturan berpakaian para polwan selama menjalankan tugas yang tercantum dalam buku saku tata tertib polwan:

Pakaian tugas umum

Para polwan yang mengenakan pakaian tugas umum dilarang mengenakan pakaian seragam yang terlalu ketat atau sempit. Selain itu, warna pakaian juga tidak boleh pudar atau lusuh.

"Pemakaian seragam ketat tentu akan menyulitkan saat bertugas. Sedangkan larangan mengenakan pakaian berwarna pudar ini untuk keelokan dalam berpakaian," ujar Naning, Senin (21/5/2018).

Bahan pakaian dinas pun tidak boleh terlalu tipis dan transparan. Di dalam buku saku juga dijelaskan, kemeja pakaian dinas tidak boleh terlalu pendek.

Panjang kemeja paling tidak harus di bawah pinggul. Polwan juga dilarang mengenakan rok mini.

Baca juga: Jokowi: Di Sosmed Saya Sering Lihat Polwan yang Diidolakan Netizen

 

Pemakaian rok juga dilarang di bawah pinggul, ketat, dan sempit. Sedangkan panjang celana, tak boleh hanya sebatas mata kaki, ketat, dan sempit.

Penggunaan blazer polisi pun harus menutupi pinggul, tak boleh ketat dan sempit

"Dengan pemakaian baju seragam ketat tentu akan membatasi ruang gerak polwan sendiri. Jadi yang penting elok dipandang, tidak terlalu besar dan terlalu sempit," sebut dia.

Polisi wanita bernyanyi bersama anak pengungsi korban banjir di lokasi pengungsian Desa Mampree, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (14/12/2017).Kompas.com/Masriadi Polisi wanita bernyanyi bersama anak pengungsi korban banjir di lokasi pengungsian Desa Mampree, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (14/12/2017).

Polwan berjilbab

Naning mengatakan, warna dan model jilbab pada polwan berjilbab harus disesuaikan dengan pakaian dinas dan pakaian olahraga seragam polisi.

Baca juga: Ditegur Polwan Berkebaya, Pengendara Motor di Jatinegara Senyum-senyum

Baju seragam bagian atas pun harus menutupi bagian pinggul, dan tidak boleh terlalu ketat atau sempit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com