Alasan pertama tentu karena KRL bisa membawanya sampai di kantor lebih cepat daripada mobil.
Selain itu, ongkos transportasinya juga murah.
Baca juga: Bocah Ini 7 Bulan Naik KRL Seorang Diri dari Parung ke Jakarta untuk Bersekolah
Jabatan yang disandang Oswar saat ini menjadi alasan tambahan yang memperkuat tekadnya menggunakan transportasi umum.
"Naik kendaraan umum tidak memboroskan bahan bakar. Saya, kan, deputi lingkungan hidup, harus kasih contoh dong. Walk the talk," ujarnya.
Tak malu
Di samping itu, Oswar memang pecinta transportasi umum.
Selain naik KRL, Oswar juga suka naik bus transjakarta.
Apa yang dijalani Oswar sedikit berbeda dengan pejabat DKI lainnya.
Baca juga: Sering Anggap Tak Ada Pengumuman, Pengguna KRL Dinilai Malas Membaca
PNS DKI yang jabatannya di bawah Oswar banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi saat beraktivitas, terutama ke kantor.
Meski demikian, Oswar sama sekali tidak merasa malu.
"Harusnya justru bawahan saya yang malu lihat bos naik KRL malah mereka naik mobil," kata Oswar.
Baca juga: Daripada Bengong dan Main HP di KRL, Lebih Enak Baca Buku...
Namun, Oswar bisa memahami. Semua pegawai punya kondisi berbeda-beda.
Mungkin ada yang lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi karena rumahnya yang jauh dari stasiun atau terminal.
Jadi dekat dengan staf
Sebenarnya Oswar ingin mengubah pandangan bahwa mereka yang menggunakan kendaraan umum artinya orang yang kurang sejahtera.