Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tinggal Puluhan Tahun, Saya Sudah Kebal dengan Bau Kali Item"

Kompas.com - 23/05/2018, 15:45 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta berencana menghilangkan bau dan warna hitam di aliran kali item yang berada di dekat Wisma Atlet, Jalan Sunter Jaya, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hal itu dilakukan untuk menyambut Asian Games di mana para atlet yang mengikuti gelaran tersebut akan tinggal wisma yang disediakan pemerintah.

Guna merealisasikan hal itu, Pemrov DKI akan menggunakan teknologi nanobubble untuk membantu menjernihkan air.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Tanam Tanaman Hijau di Kali Item

Kompas.com mendatangi kali item atau yang sebenarnya bernama Kali Sunter, Rabu (23/5/2018).

Warna kali tersebut memang terlihat berwarna hitam. Kali yang berjarak sekitar 200 meter dari Wisma Atlet itu juga mengeluarkan bau menyengat.

Meski demikian, aliran kali ini terbilang cukup bersih. Tak banyak sampah yang mengapung di permukaan kali.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menghilangkan bau dan warna hitam aliran Kali Item yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menghilangkan bau dan warna hitam aliran Kali Item yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).

Salah satu petugas dari UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup yang enggan disebutkan namanya mengatakan, setiap hari petugas membersihkan sampah yang mengapung di aliran kali tersebut.

Dia mengatakan, kali yang berwarna hitam disebabkan endapan lumpur selama bertahun-tahun.

"Ini dalamnya 5 meter, memang pernah dikeruk tapi ya warnanya memang begini-begini saja. Kalau sampah setiap hari kami bersihkan," ujar petugas tersebut.

Baca juga: Demi Asian Games, Pemprov DKI Upayakan Kali Item Jadi Lebih Bening

Salah satu warga yang tinggal di sekitar kali tersebut, Madi (68), mengatakan warna air kali itam sejak dulu telah berwarna hitam.

Madi yang tinggal lebih dari 30 tahun di kawasan itu mengatakan sejak dulu bau kali tersebut memang menyengat.

"Tapi karena saya sudah lama tinggal di sini, jadi sudah kebal kali ya, enggak terasa lagi," ujar Madi.

Madi mengatakan, saat pembetonan pinggir kali, petugas juga melakukan pengerukan di kali tersebut. Namun, pengerukan hanya berpengaruh terhadap antisipasi banjir, bukan pada warna kali. Madi mengatakan sebelum dibeton, kali tersebut kerap meluap ketika hujan.

"Ini dulu hujan pasti meluap. Nah, kalau meluap warna kali jadi keruh, tapi waktu sudah surut ya hitam lagi," ujar Madi.

Warna hitam pekat kali item berbanding terbalik dengan warna Danau Sunter yang berada berdampingan atau berjarak sekitar 90 meter dari kali tersebut. Adapun permukaan Danau Sunter tampak berwarna hijau yang sedap dipandang.

Ditambah pepohonan rindang yang berada di pinggirnya serta air yang terlihat bersih membuat sejumlah masyarakat lebih betah memandang ke arah Danau Sunter dibanding ke kali item.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com