JAKARTA, KOMPAS.com- Forum Peduli Pulau Pari (FP3) membantah adanya perlakuan intimidatif terhadap sesama warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Pengurus FP3 Edi Mulyono menegaskan, warga Pulau Pari tidak mungkin melakukan tindakan intimidatif terhadap sesama warga.
"Warga tidak pernah melakukan intimidasi terhadap sesama warganya, tetapi ketika mereka mendapatkan sanksi sosial itu mungkin kepada masing-masing warganya," kata Edi saat dihubungi, Kamis (24/5/2018).
Ia mengatakan, tidak ada pula pelarangan yang dilakukan oleh warga terhadap warga lainnya untuk mengakses spot-spot wisata di Pulau Pari.
Baca juga: Bupati Kepulauan Seribu Sebut karena Sengketa Pulau Pari, Ada Warga yang Diintimidasi
Ia pun mendorong warga yang merasa diintimidasi untuk menunjukkan bukti perlakuan tersebut. Sebab, kata Edi, kegiatan pariwisata di sana selama ini berjalan dengan baik.
"Selama ini, pariwisata yang berjalan di Pulau Pari yang dilakukan masyarakat tidak pernah ada halangan, semua berjalan dengan baik," katanya.
Sebaliknya, ia justru menyebut ada sejumlah warga lain yang merasa terintimidasi oleh kehadiran korporasi di Pulau Pari.
"Dengan adanya sekuriti-sekuriti di Pulau Pari itu juga sebuah bentuk intimidasi terhadap masyarakat yang ada," katanya.
Baca juga: Warga Pulau Pari Bantah Sulit Diajak Dialog
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah menyebut ada beberapa warga RT 004 Pulau Pari yang merasa diintimidasi oleh warga RT lainnya.
Irmansyah mengatakan, mereka merasa dipersulit ketika hendak mengembangkan usaha-usaha pariwisatanya di Pulau Pari.