Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Disebut Terlibat Pembobolan Pusat Gadai di Bekasi dan Depok

Kompas.com - 25/05/2018, 17:10 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tersangka kasus pembobolan sejumlah Pusat Gadai di Bekasi dan Depok berinisial I alias K (39) mengungkapkan keterlibatan oknum anggota TNI dalam aksi mereka.

"Ada, (TNI) Angkatan Darat," ujar tersangka I, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/5/2018).

Selain I, dalam kasus ini petugas turut meringkus tersangka lainnya yakni D alias P (38) dan AS alias A, Selasa (22/5/2018).

Para pelaku beraksi dengan berpura-pura mengontrak rumah yang terletak di sebelah Pusat Gadai di dua wilayah tersebut.

Baca juga: Kasus Pembobolan Soal UNBK, Polisi Bakal Periksa 7 Siswa SMP

Menurut I, oknum TNI itulah yang membiayai para pelaku untuk mengontrak rumah. Kepada pemilik kontrakan, para pelaku mengaku sebagai seorang pedagang.

"Jadi, bilangnya sama yang punya kontrakan saya jualan. Tapi, jualannya di luar, di pasar gitu," kata pria yang juga perprofesi sebagai kuli panggul itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan keterlibatan oknum TNI  dalam kasus ini. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih detail mengenai kronologi penangkapan dan identitas oknum tersebut.

Baca juga: Pembobolan Soal UNBK SMP Surabaya Dikhususkan untuk 7 Siswa

"Iya (keterlibatan anggota TNI), tapi itu sudah ditangani TNI," ujar Argo, dalam kesempatan yang sama.

Selain tiga tersangka tersebut, satu tersangka lain berinisial R tewas ditembak karena melawan saat akan ditangkap petugas.

Kompas TV Polisi meringkus empat pria yang tergabung dalam sindikat penipuan dan pembobolan kartu kredit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com