Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bus Tingkat di Indonesia Dimulai dengan Leyland Titan pada 1968...

Kompas.com - 02/06/2018, 14:23 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 1960-an, tuntutan keberadaan transportasi massal yang memadai di Ibu Kota Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya di Indonesia semakin meningkat.

Menjawab kebutuhan masyarakat, pada tahun 1968, didatangkan bus-bus tingkat yang diimpor dari Inggris dan siap beroperasi di jalanan Ibu Kota.

Diawali dengan bus tingkat Leyland Titan hingga Volvo B55 Triple Axle.

Seperti apa kisah bus-bus ini di masa jayanya?

1. Leyland Titan

Leyland Titan merupakan pabrikan bus dan truk asal Inggris. Produk bus ini pertama kali masuk di Indonesia sekitar 1968.

Bus tingkat LeylandKOMPAS/KARTONO RYADI Bus tingkat Leyland
Pada tahun itu, produk yang masuk adalah "Leyland" dengan jenis titan yang merupakan generasi ketiga.

Bus tingkat yang beroperasi di Indonesia ini memiliki kode PD 3 11 dengan mesin depan, diesel injeksi 6 silinder, dan mempunyai kapasitas 9784 cc sehingga mampu menghasilkan tenaga maksimal 125 hp.

Leyland memiliki panjang sekitar 9 meter dan lebar 2,5 meter.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan bus ini adalah fiberglass, sehingga berat bus yang dikategorikan besar ini hanya 13 ton.

Dilansir dari Harian Kompas,17 Juli 1968,  bus Leyland saat itu diberli dengan harga 18.510 dolas AS.

Pembeliannya melalui kredit. Diharapkan, uang yang didapatkan dari penumpang bisa digunakan untuk melunasi bus-bus tersebut.

Setelah beroperasi selama 17 bulan, pada Februari 1970, cicilan bus-bus ini disebutkan telah lunas.

Bus tingkat jenis Leyland Titan ini melayani trayek dari Blok M, Pasar Senen, dan Salemba.

Setelah beroperasi dari 1968, Leyland Titan digantikan dengan model baru pada 1982.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com