Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pintarnya, Pelaku Vandalisme di "Underpass" Mampang Tulis Nama Sekolahnya

Kompas.com - 04/06/2018, 23:19 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan pelaku vandalisme di Underpass Mampang tidak bisa bersembunyi. Pemerintah Provinsi DKI dan Polda Metro Jaya sedang mencari identitas mereka melalui informasi yang ada.

"Pintarnya, teman-teman itu nulis nama sekolahnya. Jadi, kita akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolahnya untuk memastikan bahwa perbuatan vandalisme tidak akan terulang lagi dan pelaku diberi sanksi," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/6/2017).

Sandiaga mengatakan, mereka akan diberi hukuman yang sepadan jika mengakui kesalahannya. Salah satu hukuman yang disiapkan adalah membersihkan coretan-coretan yang mereka perbuat.

Para pelaku melakukan aksi vandalisme saat kegiatan sahur on the road (SOTR). Akhir-akhir ini memang marak SOTR yang berujung kericuhan.

Baca juga: Pasukan Oranye Bersihkan Coretan di Underpass Mampang-Kuningan

 

Paling akhir ada peserta SOTR yang menyiramkan air keras kepada anggota Kamtibmas. Khusus yang satu itu, Sandiaga menilai kenakalannya sudah kelewatan.

"Menyiram air keras, tawuran, apalagi tawurannya janjian, itu sama sekali tidak bisa kita terima," kata Sandiaga.

Sandiaga kembali mengingatkan bahwa SOTR tidak diizinkan. Dia mengatakan, kegiatan itu membawa lebih banyak keburukan daripada manfaatnya.

Dia ingin menggantinya dengan SITM, yaitu sahur in the masjid untuk memakmurkan masjid.

"Kami akan mengganti dengan sahur in the masjid (SITM), memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid," ujar Sandiaga.

Baca juga: Tak Ada Kamera CCTV, Polisi Sulit Identifikasi Pelaku Vandalisme di Underpass Mampang

Lintas bawah atau Underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, kembali dicorat-coret.

Corat-coret dari cat piloks akan terlihat jelas saat melintasi underpass tersebut, baik dari arah Kuningan maupun Mampang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Minggu (3/6/2018) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari, setidaknya ada coretan dari cat piloks yang terlihat di dinding Underpass Mampang-Kuningan.

Coretan "Bukber.BOEDOET.106." terpampang jelas di dinding underpass yang mengarah ke Kuningan.

Sementara coretan di dinding underpass yang mengarah ke Mampang bertuliskan "53.SOTR.2018". Posisi dua coretan tersebut berseberangan.

Kompas TV Dinding underpass atau jalan lintas bawah Mampang-Kuningan Jakarta Selatan menjadi sasaran perusakan dan dipenuhi dengan coretan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com