Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Groundbreaking" UIII Dinilai Tak Perhatikan Nasib Situs Sejarah

Kompas.com - 05/06/2018, 17:08 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Sejarah Depok (KSD) kecewa dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Mereka menilai groundbreaking yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada Selasa (5/6/2018) ini tidak memerhatikan nasib situs sejarah Rumah Cimanggis.

"KSD merasa kecewa dengan peletakan batu pertama pembangunan UIII yang tidak memerhatikan dengan serius nasib situs sejarah Rumah Cimanggis," ujar Ketua Depok Heritage Community Ratu Farah Diba kepada Kompas.com, Selasa.

Ratu menjelaskan, groundbreaking UIII seharusnya dilakukan setelah ada kejelasan nasib situs sejarah tersebut seperti yang diperjuangkan KSD.

Ada tiga hal yang dituntut dan diperjuangkan KSD. Pertama, Rumah Cimanggis diresmikan sebagai cagar budaya. Kedua, fungsi Rumah Cimanggis disepakati bersama oleh UIII, Pemerintah Kota Depok, dan KSD sebagai museum sekaligus ruang terbuka hijau dan biru.

Terakhir, membentuk organisasi pengurusan Rumah Cimanggis dari unsur UIII, Pemkot Depok, dan KSD sebagai pengelola keberadaan Rumah Cimanggis.

Baca juga: Tim Cagar Budaya Observasi Rumah Cimanggis

Dengan demikian, Rumah Cimanggis menjadi museum pertama di kota Depok sekaligus ruang publik yang mudah diakses masyarakat.

"Ironisnya adalah semua tuntutan yang sudah sejak lama diperjuangkan oleh KSD itu tidak ditanggapi. Bahkan tuntutan pertama agar ditetapkan sebagai cagar budaya sampai hari ini tidak kesampaian," kata Ratu.

Menurut dia, tim ahli cagar budaya (TACB) sudah mengeluarkan rekomendasi agar Rumah Cimanggis ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tiga bulan lalu. Namun, Wali Kota Depok Idris Abdul Somat belum juga menandatangani penetapan Rumah Cimanggis sebagai cagar budaya.

"Padahal, menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sudah sangat jelas ia (wali kota) bisa langsung tanda tangan, ironisnya malah tidak mau, kecuali dapat surat Keputusan Presiden dulu," ucap Ratu.

KSD meminta Jokowi segera memerintahkan Wali Kota Depok untuk menetapkan Rumah Cimanggis sebagai cagar budaya. Sebab, salah satu Nawacita pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah belajar dari sejarah.

Kondisi Rumah Cimanggis yang mulai hancur karena tidak terawat di Kota Depok, Kamis (18/01/2018). Pemerintah berencana membangun Universitas Islam Internasional Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla, membuat wacana bahwa untuk pembangunan universitas itu Rumah Cimanggis akan digusur.MAULANA MAHARDHIKA Kondisi Rumah Cimanggis yang mulai hancur karena tidak terawat di Kota Depok, Kamis (18/01/2018). Pemerintah berencana membangun Universitas Islam Internasional Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla, membuat wacana bahwa untuk pembangunan universitas itu Rumah Cimanggis akan digusur.
"KSD berharap Pak Jokowi memenuhi amanat Nawacita itu dengan selain meletakkan batu pertama juga memerintahkan kepada Wali Kota Depok untuk segera menandatangani rekomendasi TACB," kata Ratu.

Presiden Jokowi melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan UIII di Cimanggis, Selasa pagi.

Jokowi berharap, universitas dengan desain yang futuristik tersebut akan menjadi pusat kajian dan penerapan peradaban Islam Indonesia di dunia, khususnya Islam Wasathiyah atau Islam moderat.

Baca juga: UIII akan Buka Tujuh Fakultas, dari Kajian Islam hingga Arsitektur dan Seni

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com