JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, berkurangnya jumlah kendaraan di Jakarta saat libur lebaran berpengaruh terhadap kualitas udara.
Dari hasil monitoring kualitas udara di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia, tercatat terjadinya penurunan konsentrasi SO2 sebesar 27,36 persen, penurunan konsentrasi CO 66,91 persen, dan penurunan konsentrasi NO2 70.81 persen.
"Namun, untuk parameter PM 10 terjadi sedikit peningkatan konsentrasi sebesar 9,34 persen. Hal ini disebabkan kegiatan pembangunan MRT masih tetap berjalan, sehingga debu pada lokasi tersebut sedikit tinggi," ujar Isnawa melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (13/6/2018).
Baca juga: Cerita Rahayu, Pemudik yang Terjebak Macet 9 Jam Jakarta-Cikampek
Hal serupa terlihat dari hasil monitoring kualitas udara di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya. Tarcatat, terjadi penurunan konsentrasi polutan di kawasan tersebut. Namun. tidak sebesar di lokasi Bundaran HI.
Di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya penurunan konsentrasi PM-10 28,08 persen, penurunan konsentrasi SO2 2,18 persen, penurunan konsentrasi CO 53,45 persen, dan penurunan konsentrasi NO2 43, 64 persen
Adapun kualitas udara di lokasi ini, kata Isnawa, dipengaruhi oleh adanya jalan tol Cikampek dan Jagorawi yang menjadi akses warga Jakarta untuk mudik, sehingga lalu lintas menjadi padat.
Isnawa mengatakan, kualitas udara yang membaik juga dipengaruhi hujan yang turun. Selasa (12/6/2018) malam. Air hujan meluruhkan kandungan polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini juga tengah mendorong penggunaan bahan bakar kendaraan yang berbasis ramah lingkungan. Salah satunya, program langit biru," ujar Isnawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.