Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suaeb, Sosok Penjaga Budaya Betawi dari Jakarta Utara

Kompas.com - 21/06/2018, 09:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama lengkapnya Suaeb Mahbub. Usianya mungkin belum terbilang tua tetapi pengetahuannya soal kebudayaan Betawi boleh diadu.

Ketika ditemui Kompas.com di Rumah Si Pitung, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, lelaki ini tampil nyentrik dengan dandanan khas Betawi. Baju pangsi berwarna merah melekat di badannya.

Sehari-hari, ia bekerja di Lembaga Kebudayaan Betawi bagian Penelitian dan Pengembangan. Namun, akhir pekannya biasa ia habiskan bersama Sanggar Si Pitung yang dipimpinnya.

Sanggar Si Pitung merupakan sebuah sanggar kebudayaan Betawi yang mengajarkan konsep-konsep dan pakem-pakem kebudayaan Betawi agar tidak disalahartikan oleh komunitas lain yang mengangkat budaya Betawi.

"Saya lebih mengarahkan, saya corong dari Lembaga Kebudayaan Betawi kepada sanggar-sanggar yang ada di Jakarta Utara terkait pengetahuan, terkait masalah pakem-pakemnya. Kami yang berikan wawasan," kata dia.

Baca juga: Rumah Si Pitung Jadi Tempat Sanggar Betawi Bersemi

Ia mencontohkan, pihaknyalah yang mengajarkan tata cara melakukan palang pintu atau cara berpakaian khas Betawi kepada komunitas-komunitas yang ada.

"Jadi lebih mengarah sebagai corong memberi pengetahuan ke sanggar-sanggar lain, sanggar kami seperti itu," kata Suaeb.

 Silat sampai lenong

Suaeb menjelaskan, klien-kliennya tersebar di berbagai daerah dan berbagai cabang kesenian. Mulai dari pencak silat, lenong, hingga teater yang mengangkat tema Betawi.

Ilmu yang diberikan juga beragam, mulai dari cara berpakaian khas Betawi, cara menulis naskah lenong Betawi, hingga pengetahuan mengenai sejarah kebudayan Betawi.

"Kan mereka ketika tampil harus ada pakem-pakemnya, kelazimannya seperti apa sih ketika tampil. Nah setelah memenuhi pengetahuannya yang dia tuju itu dia dapat dia akan kembali ke sanggarnya dan diaplikasikan di sana," kata Suaeb.

Ia menambahkan, tak sedikit pula kalangan akademisi yang menjadikannya informan dalam penelitian-penelitian mengenai kebudayaan Betawi. Ia menyebut sering diminta menjadi bintang film dokumenter dalam tema serupa.

"Kalau tentang budaya itu sudah sejak 2005, mereka sudah berdatangan ke kami. Bahkan ada yang tesis-tesisnya datang ke kami, banyak sih yang skripsi yang karya ilmiah yang mau datang kadang-kadang dua mobil (bus) Hiba," kata dia.

Baca juga: Sosok Rafli, Pemuda Penjaga Budaya Betawi Lewat Ondel-ondel

Dari kegiatannya tersebut, Suaeb mengaku telah menyambangi semua pulau besar di Indonesia guna menyebarkan kebudayaan Betawi.

Dia juga menjadi langganan tampil di berbagai pentas kebudayaan Betawi seperti lenong, teater, hingga ngebuleng.

"Cari saja di YouTube, sudah banyak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com