Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemohon Baru SIM Diberi Soal Tes Psikologi Lebih Banyak dan Sulit

Kompas.com - 21/06/2018, 15:17 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemohon pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) diwajibkan untuk menjalani tes psikologi.

Jumlah soal tes psikologi untuk pemohon baru SIM akan lebih banyak dibanding mereka yang melakukan perpanjangan.

"(Pemohon SIM) yang baru 24 soal, dan untuk yang perpanjang 18 soal," kata Psikolog Adi Sasongko, yang bertugas di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (21/6/2019).

Pemohon perpanjang SIM dinilai memiliki pengalaman pembuatan dan bisa menghadapi soal dengan mudah, sehingga mendapatkan jumlah soal yang lebih sedikit.

"Yang baru karena dia belum pernah membuat SIM. Logikanya perlu lebih detail sehingga soalnya itu akan lebih sulit daripada yang perpanjang," ujar Adi.

Baca juga: Pemohon SIM Diminta Jawab 24 Soal Tes Psikologi di Komputer

Sementara, untuk durasi pengerjaan akan menyesuaikan jumlah soal dan diberi ketentuan khusus. Psikolog memberikan waktu 30 detik untuk pengerjaan satu soal dengan target penyelesaian selama 15 menit dan hasil tes bisa didapatkan saat itu juga.

"Dari mulai pemohon datang, registrasi, psikotes, dan sampai mengeluarkan sertifikat kelulusan psikotesnya, diperkirakan 15 menit," kata dia.

Pada kesempatan berbeda, Kasie SIM Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar mengatakan, materi soal yang diberikan adalah hasil kerja sama dengan menggandeng psikolog.

"Kami sudah berkoordinasi, soal-soal tersebut sudah disiapkan teman-teman psikolog," kata Fahri.

Baca juga: Tes Psikologi bagi Pemohon SIM Hanya 15 Menit

Setiap pemohon dan perpanjangan SIM baru untuk semua golongan dikenakan biaya tambahan Rp 35.000 untuk tes psikologi yang baru diterapkan pada 25 Juni 2018.

Mereka akan mengerjakan tes psikologi dengan sistem komputerisasi di mana soal-soal dan jawaban akan dikerjakan dengan menggunakan komputer yang telah disediakan.

"(Kalau tidak lulus tes) kita akan adakan remedial," kata dia.

Kompas TV Mapolres Kendari, Sulawesi Tenggara Ramai di Kunjungi Warga Lantaran Adanya Operasi Zebra untuk Membuat SIM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com