Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemohon SIM Diminta Jawab 24 Soal Tes Psikologi di Komputer

Kompas.com - 21/06/2018, 15:08 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat menggelar simulai tes psikologi untuk pemohon pembuatan baru dan perpanjangan dengan menggunakan sistem komputerisasi.

"Kali ini kita meminta kepada lembaga psikologinya untuk membuat computerized. Jadi mengisinya dengan meng-input jawaban dalam komputer," kata Kasie SIM Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar pada Kamis (21/6/2018) di pos tes psikologi.

Dalam satu kali tes psikologi pemohon pembuatan SIM baru semua golongan akan dihadapkan dengan 24 soal, sedangkan perpanjangan SIM dengan 18 soal. Mereka bisa dikenakan biaya tambahan sebanyak Rp 35.000.

Ia mengatakan, berdasarkan peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi tes psikologi digunakan untuk mengecek kesehatan rohani.

Jika sebelumnya untuk verifikasi menggunakam sistem manual, berbeda dengan kali ini yang menggunakan sistem komputerisasi.

Baca juga: Pemohon SIM Dikenakan Biaya Rp 35.000 untuk Tes Psikologi

Dalam simulasinya, Satpas SIM Daan Mogot melakukan pengecekan mulai dari persiapan, sarana dan prasaran. Ada pula pengecekan Sumber Daya Manusia (SDM) psikolog dan asesor dari asosiasi psikologi Andi Artha.

"Kita minta lokasinya itu berdekatan baik dengan Satpas, SIM keliling atau gerai SUM Jadi lingkungannya tidak jauh-jauh dengan lokasi SIM," kata Fahri.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tes psikologi di Satpas SIM Daan Mogot berada di dekat gerbang masuk sebelah kiri. Lokasi tes berupa dua peti kemas berukuran 20 feet berwarna biru dan tenda berisi bangku untuk tempat menunggu. 

Baca juga: Tes Psikologi bagi Pemohon SIM Hanya 15 Menit

Di dalam lokasi tes, pemohon pembuatan atau perpanjangan SIM bisa langsung menempati 28 komputer yang ada untuk tes. Nantinya, akan ada psikolog dan asesor yang membimbing tes.

"(Kalau gagal) kita akan adakan remedial," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com