Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Singgah Anak Jalanan di Tengah Kerasnya Kehidupan Terminal

Kompas.com - 21/06/2018, 17:18 WIB
Stanly Ravel,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kerasnya kehidupan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, ada persinggahan bagi anak-anak yang biasa mangais rezeki di sana.

Rumah singgah tersebut bernama Al Barkah. Letaknya di akses keluar bus antarkota antarprovinsi (AKAP), atau dekat dengan gardu listrik.

Rumah singgah ini dibuat untuk memberikan perlindungan serta edukasi bagi anak-anak tersebut.

Sosok di balik rumah singgah tersebut adalah Raden Supardi atau pria yang akrab disapa Bang Nur.

Berangkat dari semangat ketiadaan tanpa memiliki bekal pendidikan yang cukup tinggi, ia bertekad untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak remaja di Terminal Kampung Rambutan.

"Saya ini orang kampung, orang pedalaman. Aslinya saya lulusan SD itu pun tidak ada ijazahnya, jadi minim pendidikan umum dan agama juga Bang," Supardi ketika ditemui Kompas.com di rumah singgahnya, Senin (18/6/2018).

Baca juga: Tunggu Kejelasan Sumber Waras, Sandi Janjikan Rumah Singgah untuk Penderita Kanker

Menurut Bang Nur, inisiatifnya membangun rumah singgah didasari oleh pengalaman pahit yang menimpa salah satu anggota keluarganya.

Ia menduga, keponakannya tersebut hilang menjadi korban perdagangan manusia pada 10 tahun silam.

Rumah Singgah anak jalanan di Kampung Rambutan, Kamis (21/6/2018)KOMPAS.com/ STANLY RAVEL Rumah Singgah anak jalanan di Kampung Rambutan, Kamis (21/6/2018)

Meski sudah melalukan pencarian dan mengadu ke banyak instansi, hasilnya tetap nihil.

Bahkan, menurut dia, ada oknum aparat yang memintanya menyediakan uang untuk mencari keponakannya tersebut.

"Keponakan saya itu hilang, awalnya dibujuk menjadi pembantu rumah tangga (PRT) tapi sampai saat ini tidak ada kabarnya. Dari situ saya ingin memberikan wawasan lebih pada generasi saat ini, terutama untuk anak-anak di areal terminal ini," ujar dia.

"Cukup keluarga saya saja yang menjadi korbanya dulu," kata Bang Nur.

Tidak hanya itu, pengalaman asam garam kehidupan terminal dan pergaulan hitam yang pernah dijalaninya dulu juga membentuk tekadnya untuk memberikan sesuatu yang lebih bagi anak-anak terminal saat ini.

Hasil swadaya

Bang Nur bercerita, ia membangun rumah singgah Al Barkah awalnya di area luar terminal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com