Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pengeroyokan oleh Anggota DPR yang Berujung Laporan Polisi

Kompas.com - 22/06/2018, 12:40 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Herman Hery dilaporkan seorang warga bernama Ronny Yuniarto Kosasih atas dugaan pengeroyokan ke Polres Jakarta Selatan. Laporan korban diterima Senin (11/6/2018) pekan lalu lalu dengan dengan nomor LP 1076/VI/2018/RJS.

Kejadian bermula saat Ronny, istri, dan dua anaknya yang berumur 3 dan 10 tahun ditilang polisi karena masuk ke jalur bus transjakarta di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (10/6/2018) pukul 22.00 WIB.

Mobil Rolls Royce bernompol B 88 NTT yang dinaiki Hery berada tepat di belakang mobil Ronny yang juga masuk ke jalur bus transjakarta. Saat ditilang, Ronny sempat menanyakan kepada polisi yang menilangnya mengapa mobil Roll Royce yang berada di belakangnya tidak ikut ditilang.

Tanpa sebab, Hery tiba-tiba keluar dari mobil dan langsung menemui Ronny. Hery sempat mengucapkan kata-kata tantangan kepada Ronny.

Baca juga: Pelapor Anggota DPR: Istri yang Lindungi Saat Ditendang, Dia dalam Pelukan Saya

 

Setelah itu, Hery memukul wajah Ronny dengan tangan. Istri Ronny, Iris Ayungningtias juga menderita luka lebam di sekujur tubuh karena mencoba melindungi suaminya.

Dua polisi lalu lintas yang melihat kejadian itu disebut diam saja tidak melerai. Tak berselang lama, Hery tancap gas bersama ajudan yang juga diduga memukul Ronny.

Ronny mendatangi Mapolres Jakarta Selatan bersama istri dan kuasa hukumnya, Kamis (21/6/2018). Kedatangan Ronny untuk memberikan bukti terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan Hery.

Bukti-bukti yang diserahkan berupa foto-foto hasil visum beserta mobil pelaku yang berhasil difoto oleh Ronny.

Korban yakin pelakunya Hery

Keyakinan korban bahwa Herman Hery merupakan terduga pelaku pengeroyokan itu, berawal dari foto mobil dan nomor polisi mobil Rolls Royce hitam milik Hery.

Setelah mengetahui jenis mobil dan nomor polisi, pihaknya mencari pemilik mobil tersebut menggunakan sejumlah aplikasi milik Polri. Selain itu, Ronny yang juga ikut dalam komunitas otomotif meminta bantuan rekan-rekannya.

Setelah mengetahui pemilik mobil merupakan Hery, korban mencari foto Hery. Setelah melihat kecocokan antara foto dan orang yang melakukan pengeroyokan, Ronny melaporkan kejadian itu ke polisi.

Baca juga: Pelapor Anggota DPR: Anak Saya Jerit, Nangis Lihat Orangtuanya Dihajar

Ronny juga berencana melaporkan Hery ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Kuasa hukum Hery membantah

Kuasa hukum anggota Herman Hery, Petrus Salestinus, membantah kliennya melakukan pengeroyokan terhadap Ronny.

Petrus mengatakan, saat hari kejadian, Hery tidak berada di Indonesia.

"Jadi, bukan Pak Hery pelakunya, pada saat itu dia tidak di tempat. Waktu saya sama dia di Jakarta, dia bilang keluar negeri sebelum Lebaran," ujar Petrus, saat dikonfirmasi, Kamis (21/6/2018).

Namun, Petrus membenarkan bahwa mobil Roll Royce B 88 NTT yang berada di lokasi saat itu merupakan mobil milik Hery. Saat ditanyakan siapa yang mengendarai mobil tersebut, Petrus tak memberikan jawaban pasti.

Petrus berencana melaporkan balik Ronny atas dugaan pencemaran nama baik.

"Herman Hery akan menggunakan segala haknya untuk membela diri melalui upaya hukum yang tersedia yaitu melaporkan Ronny Kosasih yang telah memfitnah Hery sebagai pihak yang disebut-sebut sebagai pelaku penganiayaan," ujar Petrus.

Polisi usut kasus

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan dugaan pengeroyokan yang dilakukan Hery terhadap Ronny.

Baca juga: Pelapor Yakin Anggota DPR Herman Hery adalah Pelaku Pengeroyokan

Selain meminta keterangan korban, polisi juga mengumpulan bukti serta meminta keterangan dua petugas lalu lintas yang saat itu melihat kejadian tersebut.

Pihaknya juga menelusuri apakah petugas di lapangan melakukan pembiaran atas pengeroyokan, seperti informasi yang disampaikan pengacara Ronny, Febby Sagita.

"Pelapor sudah melapor tanggal 11 Juni. Memang suasannya sudah mendekati Lebaran. Tapi, proses tetap kami lanjutkan dan saat itu kami masih minta hasil visum terhadap korban. Kami minta ke salah satu rumah sakit rujukan dan hasilnya baru selesai dua minggu. Selain itu juga dilakukan lidik-lidik, dan saksi termasuk juga katanya anggota satlantas yang sedang menghentikan kendaraan korban," kata Indra, di Mapolres Jakarta Selatan.

Kompas TV Manajemen SPBU telah mengetahui identitas perempuan pelaku penamparan yang berinisial N-N.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com