Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengar Suara Asli Bung Karno Dalam Hening di Monas...

Kompas.com - 27/06/2018, 05:00 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - "Proklamasi. Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan, d.l.l diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja". 

Kutipan tersebut merupakan potongan teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden pertama RI Soekarno. Masyarakat bisa mendengar suara asli 'Bapak Proklamator' itu, di sebuah ruangan bernama Ruang Kemerdekaan di dalam Monumen Nasional.

Suara Bung Karno diputar setiap satu jam. Tadi pagi, Selasa (26/6/2018), pengunjung Monas mulai berkumpul di ruangan tersebut. Mereka duduk rapat di depan pintu gapura yang ada di sisi barat ruangan itu.

Baca juga: Napak Tilas Lapangan Banteng...

Dari pintu tersebut, suara Bung Karno membacakan teks proklamasi terdengar. Ketika gapura terbuka, ukiran barong Bali yang dilapisi emas terlihat, kotak anti peluru berisi naskah proklamasi keluar dari mulut barongan itu.

Suara Bung Karno yang membacakan naskah proklamasi itu bukan suara yang direkam pada 1945. Melainkan rekaman ulang yang dibacakan untuk Radio Republik Indonesia.

Ketika suara Bung Karno berkumandang, suasana hening. Pengunjung mendengarkan suara itu dengan seksama...

Tempat penyimpanan bendera pusaka di Ruang Kemerdekaan, cawan Tugu Monas. KOMPAS.com/JESSI CARINA Tempat penyimpanan bendera pusaka di Ruang Kemerdekaan, cawan Tugu Monas.

Makna di tiap sudut

Ruang Kemerdekaan ini terletak di cawan tugu Monas yang berbentuk amfiteater. Ruangan berbentuk amfiteater itu mengelilingi bangunan marmer empat sisi yang mengandung berbagai macam simbol di tiap sisinya.

Baca juga: Menengok Rumah Si Pitung, Destinasi Bersejarah di Ujung Jakarta

Di sisi selatan, terdapat lambang burung garuda raksasa. Pada sisi utara, terdapat replika peta Indonesia.

"Peta NKRI yang dipampang adalah peta saat Monas dibuat. Jadi, masih ada Timor Timur," ujar Kepala Seksi Pelayanan UPK Monas, Endrati Fariani, di Monas, Selasa (26/6/2018).

Pada bagian timur, terdapat kotak anti peluru tempat penyimpanan bendera pusaka. Pada sisi barat, terdapat pintu gapura tempat pemutaran suara asli Bung Karno.

Pintu tersebut memiliki ukiran barong Bali untuk mengenang Ibunda Bung Karno yang berasal dari Bali. Barong tersebut dilapisi emas dengan berat 22 kilogram, yang melambangkan hari jadi DKI Jakarta setiap 22 Juni.

Baca juga: Patung Pancoran dan Visi Dirgantara Soekarno

Pemandu wisata yang ada pada pagi itu kemudian menjelaskan alasan bangunan tersebut terbuat dari marmer hitam.

"Ini dimirip-miripkan dengan Ka'bah. Jadi, supaya seolah-olah seperti mengelilingi Ka'bah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com