JAKARTA, KOMPAS.com - Asian Games 2018 akan segera digelar. Pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018 ini Jakarta akan menjadi tuan rumah pesta olah raga se-Asia tersebut.
Namun, menjelang Asian Games digelar, aksi penjambretan dan begal marak terjadi di Jakarta.
Hari Minggu (1/7/2018) lalu, seorang perempuan berinisial W (37) tewas saat mempertahankan barangnya ketika menjadi korban penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Perintahkan Tembak Begal dan Jambret yang Melawan
Sehari sebelumnya atau pada Sabtu seorang pria bernama Robertus Soutwell Bougie Hartono menjadi korban pembegalan di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pada 24 Juni lalu, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin menjadi korban penjambretan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Polisi telah mengamankan satu pelaku dan menembak mati satu pelaku lainnya. Dari penangkapan kedua pelaku polisi menemukan adanya sindikat jambret di Jakarta bernama "Jambret Tenda Oranye".
Masih pada Juni, yaitu 18 Juni, Polda Metro Jaya menerima empat laporan mengenai aksi penjambretan di kawasan Sudirman hingga Tosari, Jakarta Pusat.
Maraknya aksi jambret dan begal itu sangat meresahkan masyarakat dan dikhawatirkan mengganggu kondusifitas penyelenggaraan Asian Games.
1000 personel dikerahkan
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menilai kasus penjambretan dan begal harus ditangani serius.
"Saya perintahkan jajaran untuk memastikan Asian Games bebas dari jambret dan begal," kata dia, Selasa (3/7/2018) kemarin.
Idham memerintahkan jajarannya mengadakan operasi kewilayahan mandiri dengan melibatkan 1.000 personel polisi.
Baca juga: Mulai Malam Ini 1.000 Polisi Diterjunkan untuk Basmi Jambret dan Begal di Ibu Kota
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, 1.000 personel polisi yang diterjunkan terbagi dalam 16 tim. Sebanyak 13 tim dari jajaran polres wilayah di Jakarta dan 3 tim dari Polda Metro Jaya.
Wilayah-wilayah rawan jambret dan begal dipetakan untuk menentukan titik konsentrasi pengamanan.
Menurut Argo operasi ini akan berlangsung selama 24 jam sehari hingga 3 Agustus mendatang.
Argo menambahkan, Kapolda telah memerintahkan jajaranya untuk menindak tegas pelaku kasus begal dan penjambretan.