Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Hasil Penyelidikan Kebakaran di Kantor Kemenhub

Kompas.com - 11/07/2018, 16:13 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018) lau. Kebakaran itu menewaskan tiga orang yang merupakan kontraktor dan pegawai Kemenhub. Ketiga orang itu tewas karena kehabisan oksigen.

Kebakaran pertama kali dilaporkan pada sekitar pukul 04.20 WIB.

Diduga kebakaran bermula dari ruang kamera CCTV di lantai P1. Di lantai ini, pekerjaan renovasi tengah dilakukan. Dari lantai P1 asap menyebar ke ruangan lainnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya pada Minggu pagi, kebakaran terjadi saat sejumlah pekerja tengah melakukan renovasi gedung.

Petugas pemadam kebakaran menemui berbagai kendala saat evakuasi para korban kebakaran itu. Petugas kesulitan menemukan posisi korban karena sejumlah akses masuk gedung terkunci.

Baca juga: Penyelidikan Kebakaran Gedung Kemenhub Dilimpahkan ke Polda Metro

Kebakaran terjadi saat hari libur dan hampir semua ruangan sengaja dikunci pada hari libur.

Hal lain yang menjadi penghambat proses evakuasi adalah pekatnya asap yang memenuhi sejumlah ruangan gedung Kemenhub.

Kasiops Damkar Jakarta Pusat Syarifudin mengatakan, petugas sempat kesulitan menemukan posisi korban sampai akhirnya petugas menemukan secarik kertas yang menginformasikan bahwa ada asap di lantai 12.

Syarifudin mengatakan, korban kebakaran rupanya menuliskan informasi berisi adanya asap di lantai 12 dan melemparkannya ke luar gedung. Informasi ada asap di lantai 12 memberi petunjuk penting kepada petugas.

"Ternyata ada korban hidup di lantai 12. Tim kami segera bergerak menuju lantai 12. Tidak mudah karena saat itu lorong dipenuhi asap," kata dia.

Sesudah kebakaran

Setelah kebakaran itu, aktivitas di Gedung Karya Kemenhub sudah berjalan normal Selasa.

Staf Humas Media Kemenhub Taufik mengatakan, lokasi kebakaran telah disterilkan sejak hari Minggu. Unit kerja yang ruangannya terdampak kebakaran dialihkan ke ruang lain di Gedung Karsa dan Gedung Cipta.

Ruang kerja Dirjen Perhubungan Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Inspektur Jenderal tidak terdampak kebakaran.

Baca juga: Polisi Sebut Bukan Kebakaran yang Terjadi di Gedung Kemenhub

Pelayanan perizinan dan administratif di lingkungan Kemenhub juga sudah kembali berjalan normal.

Kemenhub juga menggelar tahlilan di Gedung Karsa. Tahlilan itu diadakan sebagai bentuk doa permohonan keselamatan dan perlindungan dari musibah serta untuk mendoakan para korban kebakaran baik yang meninggal maupun yang terluka.

Evaluasi

Kementerian Perhubungan gelar tahlilan untuk mendoakan korban dan memohon keselamatan.KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Kementerian Perhubungan gelar tahlilan untuk mendoakan korban dan memohon keselamatan.
Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi kelaikan konstruksi gedung pasca-kebakaran di Gedung Karya di komplek Kemenhub. Bangunan yang terbakar tersebut usianya sudah cukup lama, 20 tahun lebih.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebenarnya antisipasi kebakaran di gedung Kemenhub sudah baik. Alat pemadam kebakaran mudah dijangkau dan berfungsi baik. Hanya saja, panel listrik yang menjadi sumber korsleting terkonsentrasi di satu titik dan terhubung dengan kabel-kabel.

Budi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Pusat Laboratorium Forensik dan rekomendasinya.

"Setelah itu kami akan bekerja sama dengan suatu entitas untuk melakukan audit dan kami  akan melakukan suatu perbaikan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com