Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Olah TKP Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Jalan Jengkol

Kompas.com - 17/07/2018, 15:28 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polresta Depok melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pelecehan seksual yang menimpa seorang mahasiswi di Jalan Jengkol, Gang Swadaya II, Depok, Jawa Barat. 

Polisi menjemput korban, SN (21) di kosannya yang berada di Jalan Jengkol pada pukul 11.00.

Setelah dijemput, korban dibawa ke TKP dan diberikan masker untuk menutupi identitasnya.

Baca juga: Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual di Gang Jengkol Depok Lapor Polisi

Kemudian pihak kepolisian meminta SN memberikan keterangan dengan jelas kronologi peristiwa tersebut dengan detail. 

Selain SN, polisi juga meminta keterangan dari beberapa saksi mata, seperti E (54) dan dua pria yang sempat mengejar pelaku.

Kepada polisi, E menjelaskan ciri-ciri pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap SN. 

Baca juga: Viral Pelecehan Seksual di Gang Jengkol Depok, Polisi Mengusutnya

"Badannya berisi, rambut agak ikal, pakai jaket hitam ada kupluknya, celana hitam, dan menggunakan motor Mio hitam," kata E, di lokasi, Selasa (17/7/2018). 

Olah TKP ini membuat warga sekitar ikut menonton dan mendekati lokasi. 

Setelah olah TKP selesai, korban bersama pihak kepolisian kembali ke Polresta Depok.

Baca juga: Sejumlah Tips Hindari Pelecehan Seksual di KRL

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai mahasiswi di Depok yang menjadi korban pelecehan seksual pada Minggu (15/7/2018) di Jalan Jengkol, Gang Swadaya II, RT 002 RW 005, Tugu, Cimanggis, Depok, pukul 07.00.

Berdasarkan pengakuan mahasiswi itu, SN, ia dilecehkan ketika berjualan donat dan makanan ringan lainnya di gang tersebut.

Ia berkeliling menjajakan kue dagangannya selama 15 menit. Tidak seperti biasa, Gang Jengkol itu terlihat sepi.

Baca juga: Antisipasi Pelecehan Seksual, PT KCI Diminta Pasang Kamera CCTV di KRL

"Saya sudah 15 menit keliling. Nah pelaku lewat dengan arah berlawanan. Karena jalanannya tidak begitu besar dan saya memegang dua boks yang isinya penuh dengan makanan, saya pun minggir dan memberi dia lewat," kata SN di Jalan Jengkol, RT 002 RW 005, Senin (16/7/2018).

Sebelum mendekat, kata SN, pria itu melihat tajam ke arahnya. Pria itu berpostur tubuh sedang, berambut agak ikal, dan mengenakan sweater hitam yang ada kupluknya, serta celana panjang hitam.

Pelaku mendekati SN kemudian memegang bagian tubuhnya dengan cepat lalu pergi. Namun, kata SN, pelaku kembali lagi dan berpura-pura ingin membeli dagangannya.

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di KRL Unggah Kejadian yang Dialami ke Medsos

Saat itu, pelaku mengulangi perbuatannya, bahkan menunjukkan alat kelaminnya kepada SN. Akhirnya, SN memberanikan diri untuk membentak pelaku dan coba melarikan diri.

Saat ia lari, pelaku justru memukul kepalanya dan mengancam akan membunuh SN.

"Pas saya lari, dia menepak kepala saya dan dia bilang ke saya 'Aku bunuh kamu'. Saya enggak pedulikan apa kata dia, saya langsung teriak tolong dan berlari," ujar SN.

Baca juga: Tuduh Korbannya Lakukan Pelecehan Seksual, Komplotan Begal Bawa Kabur Motor

Ia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh. SN belum berani untuk berjualan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com