JAKARTA, KOMPAS.com- Lurah Kebagusan Leo Yidhantara Harahap memastikan di lingkungannya tidak ada pungutan liar (pungli) dalam mengurus berkas bagi warga.
"Bisa dipastikan di kelurahan kami tidak ada pungli, semua pelayanan gratis. Petugas pelayanan tidak ada yang meminta pungutan dalam pelayanan yang diberikan," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2018).
Leo mengatakan, semua pelayanan berada di kondisi terbuka serta semua ruangan dan meja dilengkapi dengan kamera CCTV.
"Terlebih sekarang di ruang pelayanan kondisinya terbuka, penyerahan dan pengambilan berkas pelayanan di ruangan dan meja terbuka serta dipantau CCTV," jelas Leo.
Baca juga: Gubernur DKI Akan Berhentikan Lurah yang Terbukti Pungli
Sebelumnya, Kompas.com mencoba menelusuri kantor kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan. Di kantor ini, Kompas.com mencoba membuat E-KTP baru di kelurahan tersebut.
Setelah diberitahukan seluruh prosedur berkas-berkas yang perlu dilengkapi untuk membuat E-KTP, Kompas.com menanyakan berapa biaya administrasi yang perlu dibayarkan.
Namun petugas yang melayani menjawab bahwa pengurusan berkas ini bebas biaya.
"Di DKI semua pengurusan di kelurahan gratis mbak. Gampang kok bikinnya, mbak cukup mengikuti dan lengkapi semua prosedurnya aja," ucap petugas tersebut yang diketahui bernama Titim.
Meski begitu, Titim membeberkan bahwa terkadang untuk mengurus surat di kelurahan, ada warga yang menitipkan kepada ketua RT maupun RW. Dengan begitu, warga tersebut membayar biaya titipan kepada RT atau RW.
"Kalo ngurus sendiri di kelurahan gratis. Tapi biasanya warga yang sibuk suka nitip ke pak RT atau RW. Nah mereka suka ngasih duit biaya terima kasih lah. Tapi saya engga tau tarifnya," ungkapnya.
Dengan begitu, Titim menyarankan supaya berkas dapat diurus sendiri agar seluruh biaya gratis sesuai instruksi pemprov DKI Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku mengetahui oknum pungli di kantor kelurahan namun Ia enggan membocorkan oknum lurah tersebut.
Ia juga mengatakan, akan turun langsung ke lapangan untuk membuktikan laporan itu.
"Fungsi saya akan berjalan, saya akan OTT mereka," kata Prasetio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.