Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga: Setelah Pak Ahok Diganti Sudah Enggak Ada "Waterway"

Kompas.com - 19/07/2018, 15:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi air "waterway" yang menghubungkan kawasan Marunda dan Muara Baru disebut tidak beroperasi lagi.

Warga yang ditemui Kompas.com pada Kamis (19/7/2018) mengatakan, waterway tidak beroperasi setidaknya sejak setahun terakhir.

"Sudah setahunan, setelah Pak Ahok diganti saja sudah enggak ada," kata warga Rusun Marunda, Fitri, kepada Kompas.com.

Baca juga: Warga Rusun Marunda Ingin Lebih Banyak Unit Waterway

Fitri menyampaikan, lahan yang dijadikan area dermaga keberangkatan kapal kini menjadi area pembangunan proyek.

Pantauan Kompas.com, lahan yang letaknya berseberangan dengan Rusun Marunda Blok B itu dipagari tembok beton. Pintu gerbang besi di tengah pagar itu pun terkunci rapat.

Sebuah papan pengumuman terpampang di dekat pintu gerbang. "Dilarang Masuk Tanpa Izin. Tanah Milik PT KBN (Persero). Berdasarkan Sertifikat HPL No 1/Marunda," begitu bunyi papan itu.

Seorang pekerja yang keluar dari area proyek menyebut dermaga apung tempat kapal bersandar telah tidak ada. Ia menambahkan, tidak sembarang orang boleh mengakses area itu.

"Dermaga apungnya mah sudah enggak ada, ini lagi pembangunan dermaga juga sih, tetapi yang gede buat kapal-kapal besar," kata dia.

Baca juga: Menjajal Waterway Khusus Warga Rusun Marunda

Meski demikian, ketiadaan waterway tidak begitu berdampak bagi warga setempat. Sebab, Rusun Marunda kini dilengkapi dengan bus transjakarta rute Rusun Marunda-Tanjung Priok dan Rusun Marunda-Rusun Waduk Pluit.

"Kemarin-kemarinnya juga sudah sepi kapalnya, kan sekarang sudah ada busway. Yang punya mobil sama motor di sini juga sudah banyak," kata Fitri.

Kepala UPRS Marunda Yasin Pasaribu membenarkan bahwa moda transportasi waterway itu telah tidak beroperasi. Ia mengatakan, waterway sudah berhenti beroperasi sebelum Januari 2017.

"Sudah tidak beroperasi lagi, sudah tidak. Saya enggak tahu mulai kapan berhenti beroperasi. Saya datang Januari 2017 itu sudah tidak beroperasi," kata dia saat dihubungi Kompas.com.

Moda transportasi waterway yang menghubungkan Marunda dan Muara Baru diresmikan pada Februari 2013 oleh Joko Widodo yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Moda transportasi itu disediakan secara gratis dan dikhususkan bagi warga Rusun Marunda.

Update:

Dinas Perhubungan DKI Jakarta membenarkan bahwa moda waterway yang menghubungkan Marunda dan Muara Baru telah berhenti beroperasi sejak Januari 2017.

Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, operasional waterway dihentikan dengan alasan efisiensi serta rendahnya angka jumlah penumpang. Baca: Penjelasan Dishub DKI soal Waterway Marunda-Muara Baru yang Berhenti Beroperasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com