Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Kali Item Beraroma Menyengat di Samping Wisma Atlet

Kompas.com - 20/07/2018, 07:55 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Demi para atlet yang bertanding di Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan banyak hal. Tidak hanya venue, hal lain yang menyangkut kenyamanan para atlet juga dipersiapkan.

Salah satunya adalah kenyamanan para atlet saat menempati Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. Di samping wisma itu ada sebuah kali yang disebut Kali Item. Kalinya yang berwarna hitam memberi pemandangan tak sedap untuk atlet.

Belum lagi bau menyengat yang berasal dari kali itu. Area makan para atlet kebetulan berada tepat di samping kali tersebut. Bayangkan ketika para atlet menyantap makanannya sambil mencium aroma Kali Item.

Kompas.com merangkum lima hal yang perlu diketahui seputar Kali Item, mulai dari fakta tentang kali hingga upaya terakhir Pemprov DKI membuat kali itu bisa tampak bersih dan tidak berbau.

1. Jadi perhatian pemerintah pusat

Pada Februari 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau Wisma Atlet. Dalam kunjungan itu, Jokowi dan Anies membahas masalah lingkungan di sekitar Wisma Atlet.

"Kami perlu memastikan bahwa sungai yang melewati kompleks Wisma Atlet itu tidak mengirimkan aroma pencemaran karena kami tahu sungainya di sana selama ini cukup beraroma kuat," ujar Anies.

Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi pemerintah lainnya harus mengatasi masalah itu. Berbagai upaya dilakukan untuk membuat aromanya menghilang dan kalinya jernih.

Baca juga: Anies: Kali Dekat Wisma Atlet Tak Terlalu Bau tetapi Warnanya Masih Hitam

Kali Item yang terletak di belakang Wisma Atlet, Kemayoran, dipasangi jaring-jaring berwarna hitam untuk menutupi aliran kali yang berwarna hitam, Kamis (19/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kali Item yang terletak di belakang Wisma Atlet, Kemayoran, dipasangi jaring-jaring berwarna hitam untuk menutupi aliran kali yang berwarna hitam, Kamis (19/7/2018).

2. Mengapa bisa hitam dan bau?

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim menjelaskan, air kali itu berwarna hitam dan beraroma busuk karena bersumber dari waduk-waduk sekitar yang sudah kotor terkena limbah rumah tangga.

"Karena gelontoran airnya itu bukan seperti air dari Ciliwung, dia dari waduk yang ada di sekitar situ," ujar Ali.

Ali mengatakan, limbah rumah tangga itu yang membuat air di Kali Item menjadi bau dan hitam. Tak hanya bersumber dari air limbah rumah tangga, aliran air di Kali Item juga tidak lancar. Akibatnya, air jadi tergenang dan bau busuk pun menyeruak ke lingkungan sekitar.

Baca juga: Mengapa Kali Item di Dekat Wisma Atlet Airnya Berwarna Hitam dan Bau

3. Dijernihkan dengan teknologi "nano bubble"

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, penjernihan kali yang berwarna hitam itu akan menggunakan teknologi nano bubble.

"Ada namanya nano bubble untuk melakukan reservoir, melakukan treatment di situ supaya airnya bening, tidak bau. Kemudian akan kami lajukan proses penjernihan di sana," ujar Teguh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com