Alat itu dipinjamkan secara cuma-cuma oleh perusahaan asal Singapura. Teguh mengatakan, alat tersebut sudah diuji coba Kementerian Lingkungan Hidup.
Baca juga: Aerator dan Nano Bubble Sudah Dipasang Demi Hilangkan Bau Kali Item
4. Pengerukan sulit dilakukan
Teguh juga mengatakan, pengangkatan sedimen lumpur di Kali Item tidak bisa menggunakan alat berat. Sebab, kali tersebut belum di-sheetpile.
Teguh mengatakan, pengerukan akhirnya dilakukan di hulunya, yaitu Kali Sentiong. Sebenarnya, pengerukan di Wisma Atlet juga sudah dilakukan.
"Hanya saja tidak maksimal kedalamannya mengingat dikhawatirkan akan longsor disisi kanan kiri jalan," ujar Teguh.
5. Kini ditutup kain waring hitam
Dengan segala upaya itu, Kali Item terkadang masih tetap mengeluarkan bau tak sedap. Akhirnya Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan untuk menutup kali itu dengan kain hitam.
"Kali Item ini kadang-kadang semriwing kadang-kadang enggak. Kita enggak mau ambil risiko. Inasgoc dan Inapgoc bersurat, Pak Gubernur dan saya mengambil inisiatif untuk mengurangi risiko tiba-tiba semriwing," ujar Sandiaga.
Baca juga: Bau dan Buruk Rupa, Kali Item di Kemayoran Dipasang Jaring Hitam
Namun, proses penjernihan dengan menggunakan nano bubble tetap dilakukan. Sandiaga mengatakan, hal ini semacam perlindungan ganda untuk memastikan Kali Item tidak mengganggu para atlet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.