Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Bus Atlet Asian Games dari Wisma Atlet-Pondok Indah, Ini Waktu Tempuhnya

Kompas.com - 20/07/2018, 15:22 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar simulasi rute pengawalan para atlet Asian Games 2018, Jumat (20/7/2018).

Simulasi digelar guna mengetahui waktu tempuh saat mengantar para atlet yang hendak bertanding dari Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju enam venue Asian Games yaitu di Gelora Bung Karno, Pondok Indah, Taman Mini, Cibubur, Rawamangun, dan Ancol.

Pada simulasi kali ini, disiapkan 18 bus transjakarta. Dari jumlah itu, tiap tiga bus disiapkan menuju ke venue di enam titik tadi.

Dalam simulasi ini, Kompas.com menjajal bus transjakarta menuju venue cabang olahraga golf yang berada di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Baca juga: Cibubur dan Pondok Indah Belum Penuhi Target Waktu Tempuh Asian Games

 

Saat simulasi pertama digelar Rabu dua pekan lalu, waktu tempuh ke venue di Pondok Indah belum memenuhi standar yang ditetapkan Olympic Council of Asia (OCA) yaitu maksimal 34 menit. Saat itu perjalanan dari Wisma Atlet Kemayoran menuju Pondok Indah sekitar 42 menit.

Simulasi Jumat ini dimulai pukul 08.09, di mana bus transjakarta berangkat dikawal dua vooridjer dan satu unit mobil satlantas. Bus keluar melalui pintu 1 Wisma Atlet Kemayoran, lalu mengarah ke jalan arteri melintasi Jalan Benyamin Sueb dan menuju Gardu Tol Kemayoran.

Terdapat antrean saat hendak memasuki gardu tol. Ada dua petugas lalu lintas yang berjaga di gerbang tol mengatur agar bus bisa melintas dengan segera.

Kendaraan yang mengawal menghidupkan sirine agar kendaraan yang mengantre bisa mempercepat laju kendaraanya. Bus baru bisa memasuki tol pukul 08.15.

Baca juga: Gubernur DKI Pastikan Tak Ada Masalah Waktu Tempuh Atlet ke Venue Asian Games

 

Perjalanan melalui tol terbilang cukup lancar. Selain karena adanya pengawalan, dua petugas satlantas berjaga di dalam tol persis di ruas jalan pertemuan kendaraan dari wilayah lain.

Bus melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam-90 kilometer per jam. Pukul 08.27, bus keluar dari tol dan mulai memasuki Jalan Slipi.

Tampak tiga petugas menjaga pintu keluar, di mana satu petugas mengarahkan laju bus, dan dua petugas lainya menahan laju pengendara lain.

Bus memutar menuju arah Senayan dan melintasi Gelora Bung Karno pukul 08.28. Bus kemudian melaju menuju arah kawasan Simprug, Jakarta Selatan.

Di kawasan ini juga tampak para petugas berjaga di persimpangan, lampu lalu lintas, dan ruas jalan pertemuan dua arus kendaraan.

Baca juga: Target Waktu Tempuh Atlet ke Venue 30 Menit, Kemenhub Siap Uji Coba

Saat melintasi Jalan Simprug pukul 08.31, laju bus melambat karena kepadatan lalu lintas di mana ada pertemuan arus kendaraan dari kawasan Permata Hijau. Bus baru bisa keluar dari kepadatan lalu lintas pukul 08.34 dan melewati underpass Simprug menuju Pondok Indah.

Bus sampai di venue pukul 08.38. Ini artinya perjalanan dari Wisma Atlet-Pondok Indah hanya memakan waktu 29 menit, hasil yang positif karena tidak melebihi standar waktu tempuh yang ditetapkan OCA yakni maksimal 34 menit.

Waktu tempuh pada simulasi hari ini lebih cepat dibanding simulasi dua pekan lalu untuk rute yang sama yakni 42 menit.

Kompas TV Kegembiraan perhelatan Asian Games tidak hanya dirasakan di Jakarta dan Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com