Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibilang Anies Warisan Masalah, Begini Pembersihan Kali Item pada Pemerintahan Dulu

Kompas.com - 25/07/2018, 15:40 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana mengatakan, pihaknya rutin membersihkan Kali Sentiong termasuk di aliran samping Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, atau yang biasa idsebut Kali Item.

Pembersihan ini sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Ini saya baru bisa cerita pada zaman saya dan Pak Isnawa (Kadis Lingkungan Hidup) masuk Dinas Kebersihan pada 2015 ya. Kalau yang dulu-dulu pasti sudah ada pembersihan, tetapi saya enggak tahu persis," ujar Ali ketika dihubungi, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Bau dan Kotor Menyambut Saat Menyusuri Aliran Kali Item...

Ali mengatakan, selama ini sudah ada pembagian petugas untuk membersihkan 13 sungai besar.

Petugas juga dibagi untuk membersihkan anak sungai dan saluran penghubung. Ali mengatakan, petugas juga sudah ditugaskan membersihkan sampah di Kali Item.

"Sudah kami petakan, kami ploting juga petugas dengan sarana pendukungnya. Di beberapa titik tangkapan sampah kami bikin sekat-sekatan, termasuk di Kali Sentiong dan Kali Item ini," ujar Ali.

Baca juga: Berita Populer: Masalah Kali Item dan Tol Layang Jakarta-Cikampek

Namun, Ali mengatakan, pihaknya hanya melakukan pembersihan sampah saja.

Penjernihan air merupakan hal yang lain dan menjadi tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air.

Secara berkala, Dinas Lingkungan Hidup biasanya mengambil sampel air di sungai. Air diukur dari segi sanitasinya baik kandungan air hingga suhunya.

Baca juga: Demi Mengurangi Bau, Aliran Air ke Kali Item Dialihkan

"Nah hasilnya ukuran ini kami rekomendasikan. Misalnya perlu selalu ada perbaikan dan penanganannya ke Dinas SDA," ujar Ali.

Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan pernah mengatakan memang belum ada normalisasi di Kali Item.

Normalisasi baru dilakukan di hulunya saja yang berada di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: Belum Lama Dipasang, Waring di Kali Item Mulai Robek

Teguh mengatakan, Kali Item akan dipasang sheetpile atau dinding turap terlebih dahulu. Selama ini, pengerukan di Kali Item tidak bisa maksimal karena kali tersebut belum dipasang sheetpile.

"Karena belum sheetpile dikhawatirkan akan longsor di sisi kiri dan kanannya," kata dia.

Adapun, pemasangan sheetpile di Kali Item akan dilakukan tahun ini.

Baca juga: Saat Anies Kritik Pemerintahan Terdahulu dan Media soal Kali Item

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, permasalahan Kali Item di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, bukanlah persoalan baru.

Dia menyebut wajah Kali Item yang hitam, kotor, dan bau itu sudah muncul bertahun-tahun. Anies menyebut Kali Item itu sebagai warisan dari pemerintahan sebelum-sebelumnya.

"Jika yang mengelola Jakarta dulu memperhatikan ini, kita enggak punya warisan Kali Item. Ini karena (Kali Item) dulu enggak diperhatikan, jadi kita punya warisan Kali Item," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com