Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Upah Tambahan untuk PPSU Pembuat Mural Asian Games

Kompas.com - 25/07/2018, 21:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Prasana dan Sarana Umum (PPSU) ikut dilibatkan dalam pembuatan mural-mural yang ada di Jakarta. Mereka tidak diupah untuk melakukan itu.

Lurah Gelora, Jakarta Pusat, Mediawati, mengatakan, pembuatan mural ini berdasarkan inisiatif pihak kelurahan sendiri tanpa ada instruksi dari pemprov.

Alat-alat pembuatan mural pun disiapkan oleh kelurahan yang merupakan dana pribadi dan dana kelurahan. Oleh karenanya, petugas PPSU yang dilibatkan juga tak diberi upah.

"Enggak ada upah tambahan karena semuanya inisiatif untuk mempercantik aja," kata Mediawati saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Awal Pembuatan Mural di Joglo yang Viral karena Salah Lukis Bendera Malaysia

Menurut dia, hal ini dilakukan karena rasa antusiasme yang besar. Pelibatan PPSU juga secara mendadak langsung ditugaskan.

"Enggak ada instruksi itu, inisiatif sendiri. Ide sendiri untuk buat mural-mural begitu. Terus saya ke sana, saya kan yakin mereka (petugas PPSU) pintar-pintar, tidak hanya pintar nyapu tapi semua juga bisa. Ya udah kita cat aja ya dengan nuansa Asian Games," tuturnya.

Petugas PPSU menggambar maskot Asian Games di tembok lapangan tembak Gelora Senayan, Kamis (19/7/2018)KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Petugas PPSU menggambar maskot Asian Games di tembok lapangan tembak Gelora Senayan, Kamis (19/7/2018)
Selain mural di kelurahan Gelora, mural lainnya yang melibatkan petugas PPSU juga terdapat di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

Baca juga: Mural Bendera Malaysia yang Salah Kemudian Jadi Viral Telah Diperbaiki

Menurut Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar, mural ini dibuat bukan hanya sekadar menunjukan antusiasme, melainkan juga sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat.

"Selain mempercantik wilayah juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa Jakarta adalah tuan rumah Asian Games," kata dia.

Keseluruhan biaya dan alat merupakan swadaya dari pihak kecamatan, kelurahan, maupun masyarakat.

Baca juga: Sandiaga: Vandalisme Mural Asian Games Tolong Ditertibkan

Pelibatan petugas PPSU di Jatinegara merukan tugas langsung yang diketuai oleh Lurah dan tidak ada upah tambahan bagi yang terlibat.

"Tidak ada (upah)," ucap Nasrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com