Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kerja "Pelican Crossing" di Kebon Sirih

Kompas.com - 26/07/2018, 17:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta berencana menggantikan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran HI dengan pelican crossing atau zebra cross dengan lampu lalu lintas.

Pelican crossing sebenarnya sudah digunakan di beberapa ruas jalan, salah satunya di Jalan Kebon Sirih depan Halte Balai Kota.

Pantauan Kompas.com antara jam 12.00 hingga 12.30 atau tepat di jam makan siang kantor, pelican crossing digunakan hampir tiap menit dengan durasi 15 detik untuk pejalan kaki.

Sayangnya, banyak pengendara yang tak sadar pentingnya mendahulukan pejalan kaki di pelican crossing.

Hampir setiap rambu pelican crossing bekerja, pejalan kaki tetap kesulitan menyeberang. Pasalnya, kendaraan tetap tidak berhenti kendati lampu menunjukkan warna merah.

Baca juga: Saya Takut Menyeberang, yang Bawa Motor Suka Kencang Banget Terobos Pelican Crossing

 

Kendaraan baru berhenti ketika ada orang yang maju menyeberang pelan-pelan dengan memberikan isyarat tangan akan menyeberang.

Setelah orang menyeberang, kendaraan biasanya langsung tancap gas kendati rambu mereka masih merah atau ada orang dari sisi lain yang akan menyeberang.

Tak ayal, muncul perasaan was-was ketika menyeberang kendati sudah ada lampu lalu lintas.

"Masih ada rasa panik karena orang sering kali melanggar padahal mereka merah. Sering ada yang nyelonong," kata Irene seorang pekerja yang berkantor di Kebon Sirih, Kamis siang.

Irene mengusulkan JPO untuk keamanan pejalan kaki.

Baca juga: Pengendara Menyelonong, Penyeberang di Pelican Crossing Depan Mal Ambassador Rawan Tertabrak

Ada pula Aldi yang saban siang menyeberang di pelican crossing itu untuk membeli makan. Ia mengaku memang tak pernah melihat insiden kecelakaan pejalan di pelican crossing itu, namun tetap saja sistem itu tak menjamin keamanan pejalan kaki.

"Selama ini aman, cuma memang tetap harus hati-hati," kata Aldi.

Berbeda dengan Irene, Aldi mengatakan pelican crossing sudah cukup memudahkan pejalan kaki tanpa perlu mengeluarkan tenaga naik turun tangga JPO.

"Bagus sih ada pelican crossing, harapannya supaya lebih tertib saja pengendara," kata Aldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com