Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Takut Menyeberang, yang Bawa Motor Suka Kencang Banget Terobos Pelican Crossing"

Kompas.com - 26/07/2018, 15:26 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejalan kaki yang kerap menyebrang di depan Mal Ambassador, Jalan Prof. DR. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan mengaku masih tidak nyaman saat menyeberang menggunakan pelican crossing. Padahal, selalu ada petugas yang berjaga di area penyebrangan tersebut.

Salah satunya Rina, karyawan swasta yang sering menyebrang di depan Mal Ambassador. Rina mengaku takut menyeberang menggunakan pelican crossing karena banyak pengendara motor yang menerobos.

"Saya tetap takut kalau nyeberang, walaupun ada petugas tetap saja ngeri ketabrak. Karena kencang-kencang banget yang bawa motor suka terobos," kata Rina kepada Kompas.com, Kamis (26/07/2018).

Sama halnya dengan Rina, Febi juga mengatakan pernah hampir tertabrak pengendara motor yang melanggar pelican crossing. Semenjak itu, dia mengaku selalu lebih berhati-hati saat menyebrang jalan.

Baca juga: Ini Perbedaan Pelican Crossing dan Zebra Cross

"Pernah hampir ketabrak, motornya langsung kabur. Saya jadi takut kalau nyeberang di sini (depan Mall Ambassador)," ujar Febi.

Warga lainnya, Yusuf mengatakan, pelican crossing di Jakarta sebaiknya selalu dijaga petugas.

"Harusnya sih jangan ada jeda istirahat. Biasanya kalau petugas lagi istirahat itu dan tidak ada yang jaga, pengendara motor itu makin parah melanggarnya, jadi lebih bahaya banget," ucap Yusuf.

Sementara itu, Sekuriti Mall Ambassador yang bertugas menjaga pelican crossing, terbagi tiga shift pergantian petugas. Saat jeda pergantian shift, petugas beristirahat selama dua jam dan pelican crossing tidak ada yang menjaga.

Baca juga: “Pelican Crossing” Bisa Diterapkan asal Keamanan Pedestrian Terjamin

"Kalau petugas dibagi 3 shift, shift pertama dari jam 8-11 siang, shift kedua dari jam 1-4 sore, shift malem dari jam 6-10 malam. Istirahatnya 2 jam tiap ganti shift, kadang-kadang dari pihak kawasan mega kuningan suka ada yang jaga, tapi itu jarang," ujar Tobi.

Tobi mengakui banyak pengendara yanag melanggar pelican crossing sehingga membahayakan pejalan kaki. Menurut pengamatan Tobi, dalam dua hari minimal terdapat satu penyebrang jalan yang tertabrak atau terserempet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com