Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu Lama Mengubah Warna Kali Item

Kompas.com - 27/07/2018, 06:42 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator alat nano bubble dari PT HAS Environmental Diki mengatakan, sejumlah faktor mempengaruhi cepat tidaknya mengubah warna serta meningkatkan kualitas Kali Item.

Pemprov DKI Jakarta harus menggunakan sejumlah mesin peningkat baku mutu air sebanding dengan debit air di kali tersebut.

Saat ini, baru empat mesin peningkat kualitas air yang diuji coba di Kali Item, yakni nano bubble, blower, aerator, dan surface aerator.

Baca juga: 4 Alat Ini Dikerahkan untuk Mengubah Warna Kali Item

"Kalau dengan mesin yang ada (sekarang) memerlukan waktu yang lama, kecuali Pemprov DKI ingin memperbanyak jumlah alatnya," ujar Diki di kawasan pintu air Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Salah satu mesin seperti nano bubble memiliki kapasitas penyaring air 20 kubik air per detik. Sementara debit air di Kali Item jauh lebih besar dibanding kapasitas mesin. 

Kendala lain yang menambah sulit mengubah warna Kali Item karena kali ini tidak memiliki arus dan hanya bergantung pada pasang surut air laut.

Baca juga: Cara Pemerintah Pusat Bantu DKI Hilangkan Bau Kali Item

Hal itu menyebabkan tidak ada pergantian air di aliran tersebut.

"Kenapa lama karena jumlah air dengan mesin tidak seimbang. Kalau berapa lamanya (mengubah air jadi jernih), sulit dibilang karena air di sini unik. Jadi di sini ada pasang surut, jadi seperti diombang-ambing di sini saja," kata dia.  

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan PT HAS Environmental untuk menguji coba 4 mesin guna meningkatkan kualitas serta mengubah warna air Kali Item.

Baca juga: Menpora Bilang Kain Waring Tak Efektif Hilangkan Bau di Kali Item, Ini Kata Sandiaga

Uji coba telah dilakukan selama sepekan. Hasilnya, kandungan oksigen Kali Item yang sebelumnya 0,9 ppm sekarang hampir mendekati 2 ppm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com