Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ceritakan Beratnya Syarat Equestrian Pulomas Jadi "Venue" Asian Games...

Kompas.com - 02/08/2018, 12:54 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak syarat yang harus dipenuhi agar Jakarta International Equestrian Park (JIEP) di Pulomas, Jakarta Timur, bisa digunakan sebagai venue Asian Games.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, JIEP harus memenuhi persyaratan bernama Equine Disease Free Zones (EDFZ).

"Untuk bisa kegiatan cabang olahraga berkuda ini dilakukan di Jakarta, kita harus memenuhi persyaratan Equine Desease Free Zone dan itu membutuhkan kerja keras yang luar biasa," ujar Anies usai peresmian JIEP di Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Diresmikan, Jakarta Kini Punya Equestrian Park Berstandar Internasional

Kerja keras untuk memenuhi syarat itu berdampak luas bagi masyarakat.

Demi kesehatan kuda-kuda, awalnya Organization for Animal Health memberikan syarat bahwa tidak boleh ada satu ekor pun kuda di Pulau Jawa.

Namun, setelah proses negosiasi yang panjang, syarat itu tidak jadi diberikan.

Baca juga: Pemprov DKI Alihkan Potong Kurban di Sekitar Equestrian ke RPH Dharma Jaya

Akhirnya, persyaratannya diganti bahwa tidak boleh ada kuda dalam radius 10 kilometer dari lokasi pertandingan.

Selain itu, kuda-kuda di Jakarta juga harus mendapatkan vaksin.

"Kami mendeteksi ada lebih dari 300 kuda di Jakarta ini dan semuanya harus mendapatkan vaksin. Lalu radius 10 kilometer dari lokasi ini tidak boleh ada kuda satu ekor pun untuk menghindari potensi penularan penyakit, walaupun sudah semuanya divaksin," kata dia.  

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Jakarta International Equestrian Park di Pulomas, Kamis (2/8/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Jakarta International Equestrian Park di Pulomas, Kamis (2/8/2018).
Persyaratan tidak hanya sampai di situ.

Baca juga: Potong Hewan Kurban Dilarang di Sekitar Equestrian Pulomas, Anies Minta Warga Maklum

Pada radius 1 kilometer dari lokasi pertandingan, tidak boleh ada kegiatan pemotongan hewan.

Oleh karena itu, ada 33 masjid di sekitar venue Equestrian Park yang tidak boleh memotong hewan kurban di sana saat Idul Adha.

Itulah sebabnya Anies menyebut persiapan pertandingan berkuda di Equestrian Park ini memberi dampak paling luas bagi masyarakat.

Baca juga: Ketika Presiden Kunjungi Pelatnas Equestrian

Anies senang karena pemerintah bisa memenuhi persyaratan ini.

"Dengan adanya sertifikasi bebas penyakit kuda, maka fasilitas ini kemudian bisa dimanfaatkan. Karena kita sudah bangun fasilitas, kalau tidak bisa menyelanggarakan karena tidak mendapatkan EDFZ, tempat ini tidak bisa digunakan," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com