Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kali Item: Kali di Palmeriam Tak Bau meski Banyak Sampah

Kompas.com - 03/08/2018, 09:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaran Asian Games 2018 tinggal menghitung hari tetapi masalah pencemaran di Kali Sentiong atau Kali Item yang melintas dekat Wisma Atlet Kemayoran seolah belum teratasi.

Berbagai upaya telah dilakukan sejumlah pihak untuk mengatasi masalah tersebut.

Upaya terbaru, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memasang dua unit alat plasma nano bubble di Kali Item.

Baca juga: Butuh 20 Nano Bubble untuk Hilangkan Bau Tak Sedap Kali Item

Pada Jumat (3/8/2018), Kompas.com mencoba menelusuri Kali Item hingga pangkalnya.

Perjalanan dimulai dari Pintu Air Gunung Antang di kawasan Palmeriam, Jakarta Timur.

Pintu Air tersebut memecah aliran Kali Baru ke dua aliran yaitu menuju Kali Sentiong dan Kali Ciliwung.

Jumat pagi ini, pintu air tengah dibuka ke arah Kali Ciliwung.

Namun, bukan berarti tak ada air yang mengalir di saluran menuju Kali Sentiong.

Pantauan Kompas.com, air mengalir cukup kencang di saluran selebar 2,5 meter yang membentang hingga Pasar Pramuka tersebut.

Tidak ada bau menyengat yang muncul dari aliran tersebut.

Warna airnya pun cukup bening, di beberapa titik dasar air terlihat dengan jelas.

Namun, ada juga titik-titik yang airnya terlihat keruh.

Petugas UPK Badan Air tengah mengangkut sampah yang memenuhi saluran air di kawasan Pal Meriem, Jakarta Timur, yang mengarah ke Kali Sentiong atau Kali Item, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Petugas UPK Badan Air tengah mengangkut sampah yang memenuhi saluran air di kawasan Pal Meriem, Jakarta Timur, yang mengarah ke Kali Sentiong atau Kali Item, Jumat (3/8/2018).

Petugas UPK Badan Air yang ditemui Kompas.com, Romli, menyebut hal itu disebabkan limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke kali.

"Coba saja diperhatiin ada berapa paralon yang langsung buang ke kali. Itu kan orang mandi sampe cuci baju limbahnya ke sini semua," kata Romli.

Baca juga: LIPI Pasang Alat Plasma Nanobubble di Kali Item

Pengamatan Kompas.com, banyak pipa dan saluran buangan selokan yang mengeluarkan air beserta buih-buih bekas sabun atau deterjen.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com