Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Praktik Prostitusi Tumbuh Subur di Apartemen Kalibata City?

Kompas.com - 10/08/2018, 13:21 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam satu tahun belakangan ini, kepolisian setidaknya telah mengungkap lima kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Jumlah ini belum termasuk kasus-kasus prostitusi lain yang diungkap pada tahun-tahun sebelumnya.

Pada kasus terakhir yang diungkap pada 2 Agustus lalu, polisi mengamankan 32 pekerja seks komersial (PSK) dari tempat itu. Yang membuat prihatin, 5 di antaranya merupakan pekerja seks usia dini.

Tak hanya PSKnya yang berusia dini, pelanggannya pun ada yang masih berusia di bawah 18 tahun.

Baca juga: Lagi-lagi, Prostitusi di Apartemen Kalibata City...

Mengapa praktik prostitusi tumbuh subur di Apartemen Kalibata City?

Kriminolog sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menyebut rendahnya pengawasan dalam penyewaan kamar apartemen disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab maraknya prostitusi di Kalibata City.

"Rendahnya pengawasan sewa sangat mempengaruhi prostitusi tumbuh subur. Germo dan penyedia lokasi yang jelas mendapat keuntungan dari kegiatan itu bisa dihukum berat," ujar Edi ketika dihubungi, Jumat (10/8/2018).

Kompleks hunian di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2027).KOMPAS.com/Dea Andriani Kompleks hunian di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2027).

Ia meminta pihak-pihak terkait lebih berkonsentrasi pada kegiatan operasi dan pengawasan penyewaan kamar apartemen semacam ini.

Baca juga: Prostitusi di Apartemen Kalibata City, Ada Pelanggan dan PSK Berusia Dini

"Saya kira sarang prostitusi harus sering dioperasi polisi. Jangan biarkan subur prostitusi," kata dia.

"Kami minta Kapolda Metro Jaya sikat habis prostitusi, apartemen, tempat hiburan, dan spa ada juga yang berpraktik prostisi. Polisi harus mewaspadai itu," lanjutnya.

Mudahnya menyewa kamar di Kalibata City

Dalam kasus terakhir, polisi mengamankan tiga orang muncikari berinisial SBR, O, dan R. O dan R merupakan agen properti yang memudahkan pelanggan mendapatkan kamar untuk berhubungan badan dengan PSK.

"Pemilik asli apartemen itu menitipkan apartemennya untuk disewakan secara bulanan kepada agen properti itu. Tapi nyatanya disewakan harian. 24 jam tarifnya Rp 300.000. Kami masih mendalami keterlibatan pemilik asli apartemen," ujar Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary, Rabu (7/8/2018).

Baca juga: Polisi: Prostitusi Anak Dilakukan di 5 Tower Apartemen Kalibata City

Menurut Ade, ada puluhan kamar yang disediakan para agen properti yang tersebar di lima tower Apartemen Kalibata City.

Salah satu sudut tower Damar, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/2016). Kepolisan Sektor Metro Pancoran dan sejumlah anggota ormas mengamankan 13 orang pria yang tengah dalam kondisi tak berbusana di lokasi ini pada Sabtu (26/11/2016) malam.Alsadad Rudi Salah satu sudut tower Damar, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/2016). Kepolisan Sektor Metro Pancoran dan sejumlah anggota ormas mengamankan 13 orang pria yang tengah dalam kondisi tak berbusana di lokasi ini pada Sabtu (26/11/2016) malam.

Kompas.com menelusuri cara penyewaan apartemen yang terletak di kawasan strategis tersebut.

Unit kamar yang dapat disewa harian di apartemen tersebut bisa ditemukan melalui situs traveling dan pencarian hotel.

Caranya, kita hanya perlu membuka situs tersebut kemudian memilih lokasi dan tanggal ingin menyewa apartemen. Lalu, akan keluar daftar hotel dan apartemen sesuai pencarian.

Jika kita menulis Kalibata, dengan otomatis Apartemen Kalibata City akan langsung keluar di daftar 7 teratas dengan berbagai tipe kamar dan fasilitas. Range harga untuk menyewa apartemen ini juga bervariasi mulai Rp 260.000 hingga Rp 370.000.

Baca juga: Cerita Pelanggan PSK di Kalibata City, dari via Aplikasi hingga Tergoda Selebaran

Selanjutnya, kita bisa melihat foto-foto kamar dan fasilitas lainnya. Jika cocok, kita bisa klik pilih dan akan ada pengisian data.

Kita hanya perlu melengkapi data diri saja lalu akan keluar total harga serta nomor rekening situs tersebut.

Setelah mentransfer sesuai harga, kita bisa langsung mendatangi Apartemen Kalibata City dan bertemu dengan orang yang menyewakan kamar.

Baca juga: Mudahnya Sewa Kamar Harian di Apartemen Kalibata City

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Nico Afinta mengatakan, terkait mudahnya sistem persewaan kamar di Apartemen Kalibata City ini pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperketat pengawasan.

"Sebagai bentuk tidak lanjut terhadap masalah tersebut pihaknya telah bekerja sama dengan RT, RW, dan satpam tersebut untuk membentuk sistem sosial pengamanan," ujar Nico, Rabu.

Belum diketahui seberapa efektif pola pengawasan yang telah disusun tersebut. Nico menyebut, hingga kini polisi masih berjibaku pada upaya pemberantasan salah satu bentuk penyakit sosial tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com