Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Warga tentang Sosok Pengganti Sandiaga

Kompas.com - 12/08/2018, 06:08 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini, kursi wakil gubernur DKI Jakarta kosong setelah ditinggalkan Sandiaga Uno yang maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Partai pendukung Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017 belum memutuskan nama yang akan menggantikannya sebagai DKI 2.

Ada harapan dari beberapa warga Jakarta mengenai sosok yang kelak akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjalani pemerintahan di Jakarta hingga 2022.

Seorang karyawan swasta bernama Fida mengatakan, pengganti Sandi haruslah yang mengerti tentang anggaran serta memahami isu-isu strategis yang saat ini dijalankan Pemprov DKI. Kualifikasi itu diperlukan agar pemerintah tidak berjalan dengan lambat.

Baca juga: Soal Pengganti Sandiaga, Anies Bilang Masih Masa Iddah

"Pengganti harus tahu anggaran, harus tahu isu-isu strategis di Jakarta, soal DP 0 rupiah, dan lain-lain. Kalau bisa cepat eksekusinya," ujar Fida saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Fida mengatakan, kalau bisa pengganti Sandi berasal dari profesional agar bisa langsung menyatu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: M Taufik Siap Diusulkan Jadi Wagub Pengganti Sandiaga, tetapi Tak Mau Buru-buru

Terkait latar belakang, Fida menilai sosok yang tidak pernah tersangkut korupsi merupakan sebuah syarat mutlak.

"Kalau bersih itu wajib ya, sudah terjamin dan tidak pernah korupsi," ujar Fida.

Warga lainnya, Edward, mengatakan, sebaiknya pengganti Sandi merupakan sosok yang paham perekonomian. Hal itu agar apa yang telah dijalankan Sandi bisa langsung bisa dipahami dan dilanjutkan oleh penggantinya.

Selama ini, dia mengetahui Anies dan Sandi melakukan pembagian tugas. Anies fokus di pemerintahan, sedangkan Sandi fokus di pembangunan ekonomi. Salah satu program prioritas yaitu OK-OCE.

Baca juga: Mardani Ali Sera Diusulkan Jadi Wagub DKI Pengganti Sandiaga

"Sandi kan pengusaha, jadi cari yang setimpal. Jadi pembagian tugasnya pas," ujar Edward.

Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik saat pertemuan dengan DPD Gerindra seluruh Indonesia di Cikini, Jakarta, Senin (12/3/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik saat pertemuan dengan DPD Gerindra seluruh Indonesia di Cikini, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Edward berharap agar pengganti Sandi bukanlah sosok yang berasal dari partai politik. Ia menilai, jika pemimpin Jakarta bukan merupakan kader partai politik, seluruh kebijakan akan fokus untuk menyejahterakan warga Jakarta, bukan partai atau rekan separtainya.

"Kalau bisa profesional ya, dari luar. Tugas Jakarta kan berat," ujar Edward.

Satu lagi Abroni, warga Kampung Akuarium. Menurut dia, siapa pun pengganti Sandi harus amanah yang bisa menampung semua aspirasi warga Jakarta.

Baca juga: M Taufik soal Pengganti Sandiaga: Sabar Dong PKS...

"Kalau saya siapa pun pemimpinnya yang penting amanah saja," ujar Abroni.

Sementara ini, calon yang disebut-sebut akan menjadi pengganti Sandiaga Uno adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dari Partai Gerindra dan politikus PKS Mardani Ali Sera.

Namun, siapa sosok yang akan terpilih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta masih akan dibahas oleh partai koalisi pendukung Anies-Sandi.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018). KOMPAS.com/Devina Halim Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com