Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Cibesel Berharap Pemprov DKI Tak Naikkan Tarif Sewa Rusun

Kompas.com - 14/08/2018, 19:31 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga rusunawa Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jakarta Timur, merasa keberatan dengan adanya kenaikan tarif retribusi rusunawa yang diberlakukan pada Oktober 2018 nanti.

Salah satu warga, Suratmi mengatakan, ia dan warga lainnya merasa keberatan dengan adanya kenaikan tarif ini karena merasa akan tidak mampu untuk membayar.

Sebab, dengan tarif yang berlaku saat ini saja, masih banyak warga yang menunggak, terutama warga yang berstatus relokasi.

"Apalagi yang relokasi itu usaha susah, cari duit susah, segini saja banyak yang nunggak," ungkap Suratmi, kepada Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Baca juga: Tunggakan Sewa di Rusun Cipinang Besar Selatan Turun

Suratmi meminta Pemprov DKI mempertimbangkan sikap warga yang menurut ketika direlokasi dari tempat tinggal sebelumnya.

Dia mengklaim warga tidak mendapat ganti rugi saat rumah mereka digusur dahulu.

"Kita enggak susah, bongkar juga kita nurut. Tapi, sekarang dinaikin, ya keberatan. Kita kan gusuran tanpa dibayar, tanpa kompensasi, sekarang malah dinaikin," tutur dia.

Siti, warga lainnya merasa keadaan yang dialami saat ini tidak sesuai dengan janji Kampanye Anies.

"Dulu kampanye bilang rusunawa jadi rusunami (rumah susun sederhana milik) kita, tapi mana. Kita semua di sini 5 blok dukung Pak Anies loh. Kita enggak minta macam-macam, cuma jangan dinaikin," ujar Siti.

Sementara itu, ketua RT 017 Blok C Rusunawa Cipinang Besar Selatan Hono Pustoro mengungkapkan, dirinya telah menyosialisasikan kepada warga Blok C akan kenaikan tarif ini.

Namun, sebagian besar warganya berharap tarif ini tak dinaikan. "Sudah sosialisasi, sebagian besar sudah tahu juga. Karena kita kasih surat ke masing-masing warga," kata dia.

"Yang relokasi itu rasanya berat. Kita ini kan rumah digusur, terpaksa ke sini diharapkan jangan naik dulu," tutup dia.

Baca juga: PNS Bermobil Tinggal di Rusun Cipinang Muara, Ini Penjelasan Pengelola

Rusun Cipinang Besar Selatan menjadi salah satu dari 15 rusun yang mengalami kenaikkan tarif sewa yang diatur lewat Pergub Nomor 55 Tahun 2018.

Rusun-rusun tersebut adalah Rusun Cipinang Besar Selatan, Rusun Sukapura, Rusun Penjaringan, Rusun Tambora IV, Rusun Tambora III, Rusun Flamboyan/Bulak Wadon, Rusun Cipinang Muara, Rusun Pulo Jahe, dan Rusun Tipar Cakung.

Kemudian juga Rusun Tambora I dan II, Rusun Pondok Bambu, Rusun Jatirawasari, Rusun Karang Anyar, Rusun Marunda, Rusun Kapuk Muara, Rusun Cakung Barat, Rusun Pinus Elok, dan Rusun Pulogebang.

Kompas TV Tunggak Bayar Sewa, 105 Unit di Rusunawa Tambora Disegel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com