Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pejalan Kaki Dipukul Ojek Online tetapi Belum Mau Lapor Polisi

Kompas.com - 15/08/2018, 07:49 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang menunjukkan pejalan kaki dipukul seorang perempuan pengemudi ojek online di trotoar kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, viral di media sosial pekan lalu. Video itu diunggah Koalisi Pejalan Kaki.

Pejalan kaki yang menjadi korban pemukulan itu adalah Alif Supadi (33). Ia anggota Koalisi Pejalan Kaki.

Selasa (14/8/2018) kemarin, Alif menceritakan kisah pemukulan yang dialaminya pada 6 Agustus itu.

Alif mengatakan, ia awalnya mengendarai sepeda motor dan terjebak kemacetan di kawasan Jatiwaringin, sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, dia melihat banyak pengemudi sepeda motor yang melintas di trotoar.

Baca juga: Sudah Dua Kali Anggota Koalisi Pejalan Kaki Dipukul Pengendara

Alif kemudian memarkir sepeda motornya di dekat Restoran Sangkuriang. Ia berjalan di trotoar dan menegur para pengendara sepeda motor yang menyerobot jalur pedestrian itu sambil merekamnya.

"Banyak (pengendara) motor yang saya tegur dan turun lagi ke jalan raya. Dan bertemulah ibu ojek itu. Di situ terjadi perdebatan," kata Alif.

Alif berpikir perdebatannya dengan perempuan itu sudah berakhir setelah perempuan itu tersebut kembali mengemudikan sepeda motornya. Namun, perempuan itu rupanya kembali menghampirinya.

Alif dipukul. Ia juga mengaku ditendang dan mengenai bagian belakang tubuhnya. Perempuan itu  kemudian pergi setelah ada orang lain yang melerainya.

"Pengendara ojek tersebut kembali lagi memanggil saya dan memukulkan tangannya ke muka saya dan memukulkan helmnya di kepala saya. Setelah itu, helmnya terlempar ke jalanan. Ditambah lagi dia menendang dua kali dengan berpegangan pada pagar yang ada di samping jalan itu," ujarnya.

Meski dipukul dan ditendang, Alif mengaku tidak terluka. Setelah kejadian itu, ia terus melanjutkan aksinya menegur para pengendara sepeda motor yang tidak tertib.

Kasihan dengan pelaku

Alif mengaku sering menegur pengendara sepeda motor yang berkendara di atas trotoar di kawasan Jatiwaringin saat macet. Namun, Alif baru sekali dipukul pemotor yang dia tegur.

"Sebenarnya sudah sering sih, hampir setiap macet saya tegur pemotor yang lewat di atas trotoar. Enggak ada (yang memukul), paling kata-kata, 'Biasa aja, lu'. Baru kali ini saja dipukul," ujar Alif.

Selain di kawasan Jatiwaringin, Alif juga sering menegur pengendara sepeda motor yang menyerobot jalur pedestrian di wilayah lain. Ia mengaku sering melakukan aksi itu karena melihat banyak pejalan kali yang berebutan dengan pengendara sepeda motor di trotoar.

"Saya sering melihat di jalanan, para pejalan kaki selain saya itu rebutan jalan sama pemotor," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com