Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Kadis Diperintah Ahok Tengah Malam untuk Cari Warga yang Sakit

Kompas.com - 16/08/2018, 19:31 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menceritakan pengalaman dirinya ketika bekerja bersama mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Koesmedi mengatakan, dia pernah dikirimi pesan WhatsApp oleh Ahok untuk mencari warga sakit yang tinggal di gerobak.

"Saya pernah satu hari malam-malam pukul 24.00 saya di-WhatsApp beliau disuruh mencari wanita yang tidurnya di gerobak. Saya enggak tahu di mana, saya cari sama teman-teman, ambulans saya kerahkan, ketemu di Bojong Gede," ujar Koesmedi dalam peluncuran buku "Kebijakan Ahok" di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Datang ke Peluncuran Buku Kebijakan Ahok, Djarot Ditanya Kenapa Menangis Saat Ahok Ditahan

Koesmedi mengatakan, perempuan itu ternyata sakit kanker payudara. Lukanya sudah merambat dan berbau.

Dia bahkan sudah tidak diperbolehkan lagi tidur di kamar oleh keluarganya.

Koesmedi langsung membawa perempuan itu ke RS Dharmais, Jakarta Barat.

Baca juga: Mantan Pejabat DKI Beri Testimoni tentang Kebijakan Ahok dalam Peluncuran Buku

Ia mengatakan, perempuan yang tinggal di gerobak itu bukan berasal dari Jakarta.

"Dalam hati saya, sebegitu jauhnya Pak Ahok menghargai masyarakat," kata dia.

Koesmedi mengatakan, sikap ini sejalan dengan program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati yang menjadi unggulan Dinas Kesehatan.

Baca juga: Dari Dalam Penjara, Ahok Buat Buku tentang Kebijakannya Selama di Jakarta

Koesmedi mengatakan, warga kini semakin rentan terkena penyakit.

Harus ada program pencegahan yang mendata kondisi kesehatan warga Jakarta.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI merancang program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati. Program itu membuat petugas dinkes mendatangi warga untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.

Baca juga: Cak Imin Sebut Banyak Pendukung Ahok Salah Paham dengan Maruf Amin

Dengan demikian, penyakit yang mereka alami akan cepat terdeteksi.

"Respons Pak Ahok kuat sekali, jalankan! Masyarakat itu selama ini kita catat, tetapi tidak diselesaikan sampai tuntas. Yang diinginkan beliau itu selesaikan sampai tuntas," ujar Koesmedi.

Buku "Kebijakan Ahok" ditulis Ahok dari dalam penjara. Di sana tertuang cerita Ahok dalam merumuskan kebijakan-kebijakannya selama di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com