Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kerap Temukan Potongan Hewan yang Cemarkan Sungai di Jakarta

Kompas.com - 20/08/2018, 10:17 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengawas Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Cempaka Putih Yana Sunandar mengatakan, limbah pemotongan hewan kurban kerap mencemari sungai-sungai di Jakarta.

Ia mengatakan, petugas kerap menemukan potongan-potongan hewan hanyut terbawa arus sehingga menimbulkan bau busuk apabila tidak segera dibersihkan.

"Sering kami menemukan bungkusan-bungkusan berisi potongan hewan begitu, tetapi beberapa tahun belakangan ini sebetulnya sudah agak berkurang. Apalagi warga Cempaka Putih ini sudah cukup sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai," ujar Yana ketika dihubungi, Senin (20/8/2018).

Baca juga: Cerita Petugas Kebersihan Temukan 5 Bangkai Kambing di Kali Utan Kayu...

Menurut dia, meningkatnya kesadaran warga buah sosialisasi terkait dampak buruk lingkungan akibat membuang sampah ke sungai.

Namun, ia terkejut jelang hari raya kurban tahun ini petugas justru menemukan limbah berupa lima bangkai kambing mengapung di permukaan sungai Utan Kayu, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/8/2018).

Menurut Yana, memang ada beberapa penjual kambing musiman menggelar dagangannya di sekitar lokasi tersebut.

Baca juga: Luhut: 340.000 Ton Limbah Industri Masuk ke Citarum

Akun Instagram Badan Air DKI @upkbadanairdlhdki beberapa waktu lalu mengunggah temuan pasukan oranye berupa kasur hingga alat-alat elektronik, bahkan bankai kambing di sungai.
Instagram Akun Instagram Badan Air DKI @upkbadanairdlhdki beberapa waktu lalu mengunggah temuan pasukan oranye berupa kasur hingga alat-alat elektronik, bahkan bankai kambing di sungai.
Namun, para pedagang mengaku tidak nekat membuang kambing di sungai.

Yana mengatakan, kemungkinan besar kambing mati dibuang para pengendara truk yang hendak mendistribusikan kambing kurban ke berbagai wilayah di Jakarta.

"Memang ada warga yang lihat malamnya banyak truk melintas di Cempaka Putih. Kalau warga sini (Cempaka Putih) sepertinya memang tidak membuang kambing itu karena memang tidak pernah terjadi hal semacam ini di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya. 

Baca juga: Napi Kendalikan Penyelundupan 1,4 Ton Ganja Dalam Tumpukan Limbah Ikan Asin

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengaku prihatin dengan perilaku warga yang tidak ikut serta menjaga kebersihan lingkungan.

"Begitulah warga, yang gampang langsung buang ke kali. Tidak peduli lingkungan," ujar Isnawa, Minggu (19/8/2018).

Hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan asal bangkai kambing tersebut.. Meski demikian, ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com