Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pemotongan Hewan Super Cepat dan Higienis di RPH Dharma Jaya

Kompas.com - 22/08/2018, 21:34 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Potong Hewan (RPH) Dharma Jaya di kawasan Cilincing, Jakarta Timur, memiliki alat-alat pemotongan hewan yang canggih. Dengan alat-alat tersebut pemotongan hewan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan higenis.

Rabu (22/8/2018), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan ke RPH tersebut untuk melihat secara langsung proses pemotongan hewan kurban di sana.

Saat memasuki RPH itu, badan-badan hewan kurban tergantung di alat-alat khusus berukuran serba besar. Petugas memperagakan bagaimana proses penyembelihan daging kurban, pemisahan daging dengan organ lainnya, hingga akhirnya berubah menjadi daging-daging cacah yang siap dibagikan ke masyarakat.

Pemotongan hewan di RPH itu memanfaatkan teknologi terkini sehingga proses pemotongan berlangsung cepat. Ada gergaji besar untuk membelah hewan menjadi dua bagian hanya dalam waktu tak lebih dari lima menit.

Baca juga: Di RPH Darma Jaya, Limbah Hewan Kurban Dijadikan Pupuk

Pengelupasan kulit hewan juga menggunakan mesin dan proses pengelupasan hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Dengan alat tersebut hasil pengulitan hewan lebih rapi.

Bagian daging kemudian dipisahkan dari organ-organ dalam dan tulang hewan dengan alat-alat yang terbuat dari bahan anti karat.

"Ini adalah rumah potong hewan milik Dharma Jaya, tadi kita menyaksikan proses pemotongan sapi-sapi kurban dari pemprov menitipkan bersama ACT di sini ada 140 sapi, 70 dipotong hari ini, 70 dipotong besok," kata Anies.

Proses pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) Dharma Jaya di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (22/8/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Proses pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) Dharma Jaya di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (22/8/2018).

Menurut Anies, proses yang cepat, higenis, dan halal menjadi keuggulan pemotongan hewan di tempat ini.

"Jadi kita berharap ini bisa dimanfaatkan oleh warga Jakarta. Karena sapi-sapi yang dipotong di Jakarta jumlahnya cukup banyak, proses pemotongannya pun tidak sederhana, apalagi sebagian sapi yang ukurannya besar sering kali dikerjakan (dipotong) di tanah, di lantai yang dari sisi kebersihan itu tidak bisa terjamin," tambah Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com