Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkapnya WN China yang Ketahuan Jualan Bendera dan Stiker di Trotoar GBK

Kompas.com - 28/08/2018, 07:01 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga negara China, Liu Jigao (38), sudah beberapa hari terakhir tampak mondar-mandir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.

Satpol PP yang bertugas di sekitar pintu-pintu masuk GBK mulanya tidak menaruh curiga pada Jigao.

Mereka kemudian mendapatkan informasi dari panitia Asian Games 2018 bahwa Jigao menjual stiker dan bendera negara peserta Asian Games di dalam kawasan GBK.

Baca juga: Begini Cara WN China Ini Menjajakan Bendera dan Stiker di Trotoar GBK

Satpol PP mengamati gerak-gerik Jigao hingga akhirnya menangkap pria itu karena ketahuan menjajakan barang dagangannya di trotoar GBK.

"Kirain enggak dagang. Tahunya dari orang di dalam (panitia) katanya jualan di dalam (kawasan GBK). Terakhir, saya lihat benar-benar jajakin (barang)," kata anggota Satpol PP Kecamatan Setiabudi Irlangga, Senin (27/8/2018).

Jigao ditangkap Senin kemarin, sekitar pukul 11.00.

Sebelum akhirnya ditangkap, ia beberapa kali diperingatkan Satpol PP untuk tidak berjualan di trotoar.

Baca juga: Jualan Bendera dan Stiker di Trotoar GBK, WN China Ditangkap

"Dia jualan bendera sama stiker yang buat di pipi itu. Pertama, kami imbau dulu agar tidak jualan di trotoar. Sudah beberapa kali diusir, tetap saja (jualan)," ujar Irlangga.

Cara jual bendera dan stiker

Jigao rupanya tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris.

Oleh karena itu, dia menunjukkan uang pecahan rupiah kepada pembeli untuk memberi tahu harga barang yang dia jual.

Jigao menjual stiker dan bendera seharga Rp 5.000-Rp 10.000.

Baca juga: WN China yang Ditangkap karena Jualan di Trotoar GBK Diduga Tak Punya Izin Tinggal di Indonesia

"Enggak bisa bahasa Inggris, enggak bisa bahasa Indonesia. Dia nunjukin uang pecahan rupiah saja pas jualan," ucap Irlangga.

Saat meminta keterangan Jigao, kata Irlangga, dia menggunakan bantuan Google Translate.

Diduga tak punya izin tinggal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com