Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Games 2018 Berakhir, Kaldron Api di GBK Dipadamkan

Kompas.com - 03/09/2018, 17:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan berakhirnya Asian Games 2018, api pada kaldron yang berada di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pun dipadamkam.

Api dipadamkan saat closing ceremony Asian Games 2018, Minggu (2/9/2018) malam dengan iringan lagu "Kemesraan" yang dibawakan oleh Bams dan Lea Simanjutak.

Direktur Media dan Public Relation panitia penyelenggara Asian Games (Inasgoc) Danny Buldansyah mengatakan, pemadaman api adalah tanda perhelatan Asian Games 2018 resmi ditutup.

"Tadi malam kan sudah dipadamkan artinya ya sudah berakhir Asian Games 2018," ujar Danny saar dihubungi Kompas.com, Senin (3/9/2018).

Baca juga: Mengunjungi Arena GBK Sehari Setelah Penutupan Asian Games 2018

Dihubungi dalam kesempatan yang berbeda, salah satu perancang kaldron api Gregorius Supie Yolodi atau Supie mengatakan, proses memadamkan api  menggunakan teknik modern yakni melalui sistem controller yang berada di dalam kaldron.

"Kan ada controller-nya. Jadi ada ruang gas, ruang filter, ada controller-nya. Ini modern bukan kayak kompor, tapi ada alatnya," kata Supie.

Seperti diketahui, kaldron api yang berada tepat di depan SUGBK dirancang oleh Sunaryo dan Gregorius Supie Yolodi.

Baca juga: Makna Kaldron Api di Gelora Bung Karno...

Kaldron api itu diberi nama Bilah Nusantara. Kaldron diletakkan secara horizontal dengan panjang 95 meter dan tinggi hingga ujung pangkal sekitar 18 meter.

Bentuk Bilah Nusantara yang dibuat menjulang ke langit melambangkan semangat yang terus meningkat dan mencapai sesuatu hingga puncak.

Selain itu, api pada ujung pangkal Kaldron menunjukkan semangat Asian Games 2018 yang terus berkobar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com